Salah satu upaya Kementerian Pertanian dalam
menyukseskan dan mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045 adalah
dengan mengadakan program penumbuhan dan penguatan Kelompok Santri Tani
Milenial (KSTM). Program tersebut lebih ditujukan pada
santri-santri yang ada di pondok pesantren dalam hal ini salah satu pelaksana
program bantuan tersebut. Salah satu program yang berhasil berkembang yakni di
KSTM Al-Manar Pengasih Kabupaten Kulonprogo, DIY. KSTM yang beralamatkan di
Kecamatan Pengasih, Kulon Progo ini telah melakukan budidaya ternak ayam yang
kedua kalinya setelah yang pertama mendapatkan hasil yang sangat baik.
"Terbukti
ayam yang dibudidayakan sehat-sehat dan sangat sedikit sekali yang mati,"
ujar tim Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan
Yo-Ma), Suharno,SP. MP didampingi para mahasiswa Muhammad Abdussalam dan
Sulfitriadi dalam kunjungan di KSTM, Jumat (20/9/2019).
Sementara
pengurus KSTM, Tio mengungkapkan rasa syukurnya. Dalam waktu dekat mereka akan
melakukan perbaikan dan pengembangan kandang ayam agar nantinya bertahap dapat
menambah produksi ayam karena mengingat banyaknya konsumen/pembeli yang
berminat terhadap ayam tersebut.
"Alhamdulillah
kami sangat bersyukur mendapatkan bantuan ayam ini, dan ini yang kedua kalinya
setelah kemarin panen untuk periode yang pertama,” tuturnya.
Tio
mengakui kegiatan itu merupakan bukti suksesnya pelaksanaan proram bantuan
Kementrian Pertanian. Dengan adanya program KSTM ini diharapakan dapat
meningkatkan potensi dan keterampilan para santri agar nantinya setelah lulus
santri selain dapat dibekali dengan ilmu agama namun juga dibekali dengan
keterampilan berwirausaha.
Kegiatan ini dimulai ketika saya kelas 2 MA(madrasah
aliyah atau setara SMA), ketika itu ada pengumuman bahwa pondok akan menerima
bantuan ayam joper (jowo
super). Dan saya salah yang dipilih dan diamanahi sebagai pengurus harian
sekaligus bendahara, kegiatan itu diawali dengan bimbingan teknik lapangan.
Pelatihan pertama yang kami dapat adalah pengenalan
tentang unggas bagaimana karakteristik unggas itu sendiri, kemudian kelebihan
dan kekurangannya, selukbeluk masalah
yang sering dihadapi oleh peternak unggas. Jadi setelah kita memahami
hal tersebut kemudian dilanjutkan bagaimana perawatan unggas itu sendiri, mulai
dari memberi pakan, memberi minum, kemudian vaksin, ada juga vitamin, dan kalau
sakit pemberian obatnya, dan masih banyak lagi. Dalam pelatihan itu yang
dilaksanakan didinas pertanian kulon progo, yang dihadiri kurang lebih 10
pondok pesantren dari berbagai daerah di kulon progo yang tentunya sangat
memiliki jiwa jiwa wirausaha yang sangat tinggi jadi peserta sangat antusias
dalam mengikuti pelatihan tersebut, apalagi ketika pemateri tersebut adalah
langsung dokter hewan jadi peserta langsung ada yang bertanya, “Pak Dokter
bagaimana kita menghadapi virus KEK(lebih dikenal dengan nama kek karna apabila
unggas telah terkena virus ini bisa dipastikan tidak akan bertahan lebih dari
24jam) maka dari itu ini menjadi momok yang sangat ditakuti oleh para peternak
unggas, karna dulu juga pengalaman pribadi ketika memiliki sekitar 50 ekor ayam
jowo mati semua tidak sampai satu minggu, kemudian pak dokter menjawab bahwa
apabila unggas telah terkena virus kek maka hal pertama yang harus dilakukan
pertama kali adalah memisahkan antara ayam yang sudah terkena virus kemudian
diisolasi, dan tetap harus ada patauan dikandang utama karna biasanya cepat
menyebar, dan apabila dihari kedua kok semakian bertambah maka untuk lebih
baiknya adalah memanggil dokter terdekat, nanti akan diberikan penanganan yang
lebih lanjut, misalkan pemberian obat, vitamin, ataupun vaksin.
Kemudian memasuki pelatihan hari ke 3, maka kita lebih
mendapat banyak materi lapangan yaitu tentang kandang, bagaimana kandang yang
baik itu mulai dari alas kandang tersebut yang menggunakan batu kapur dan juga
merang karna dalam kandang ini tidak menggunakan sistem panggung akan tetapi
langsung ke alas tanah. Kemudian penempatan tempat makan dan tempat minum yang
harus disesuaikan dengan jumlah populasi di kandang misalkan jumlah ayam 500
ekor, luas kandang 5m maka dalam tiap meter harus ada satu temmpat makan dan
satu tempat minum. Kemudian hal yang perlu diperhatiakan lagi adalah sirkulasi
udara yang harus ada pergatian karna seluruh kandang tertutup dengan plastik,
maka setiap hari harus dibuka tiap beberap jam. Dan hal yang perlu
diperhatiakan lagi adalah tentang penghangat ruangan karna dalam pembesaran
ayam diperlukan suhu udara yang hangat, apalagi ketika ayam masih berumur
1-2minggu, itu mejadi perawatan ayam yang snagat intensif karna apabila ayam
kedinginan dalam kurun 6 jam makan akan mengakibatakan ayam sakit bahkan yang
lebih parahnya lagi adalah kematian masal di kandang ayam.
Kemudian setelah kita dapat mempertimbangkan apa saja
yang harus dilakukan dari segi keuntungan dan kerugian, kemudian karna orang
yang berwirausaha itu pasti rugi maka kita semua dengan percaya diri bahwa
dibalik kerugian itu pasti juga ada keuntungan. Memang dalam berwirausaha hal
yang dilatih pertama kali adalah mental. Dan kenapa pada sub judul disebutkan
bahwa kewirausaan dan pondok pesantren. Karna dalam hal ini sangat bermanfaat
bagi para santri, jadi dari santri itu selain mendapat pelajaran agama yang
baik tetapi juga dapat hidup dengan layak dan jika bisa membantu perekonomian
dilingkungan. Bayangkan saja apabila santri santri memiliki jiwa wirausaha yang
kuat pasti dapat mendongkrak perekonomian khususnya lingkungan di sekitarnya.
Bahkan ketika saya telah memulai menjadi peternak ayam
dan diamanahi jabatan yang sangat luar biasa, sejak saat itu jiwa kewirausahaan
saya semakin kuat terbukti dengan saya diberikan amanah lagi sebagai ketua
kantin asrama. Jadi sebagai ketua saya yang bertanggung jawab penuh dengan
oprasional kantin tersebut. Seperti hal nya belanja, rekap keuangan, laporan
keuangan. Karna kantin ini dibawahnya IPM jadi setiap ada kegiatan maka kantin
harus menjadi sponsor utama. Bisa dibayangkan apabila kantinya tidak jalan maka
bagaimana kegiatan kegiatan IPM bisa berjalan dengan lancar. Dan saya sebagai
ketua sangat terkejut dengan hasli yang saya dan teman teman saya dapat dari
mengurus kantin tersebut lebih di luar ekspetasi yang saya kira kira. Dan dari
hal itu juga kami dapat mensejahterkan anggota kantin khususnya.
Jadi setelah melihat apa itu kewirausahaan dan apa dampak
positifnya entah itu bagi lingkungan atau pun bagi pondok pesanteren itu sendiri
maka sangat jelas akan mendongkrak segala perekonomian baik itu di lingkungan
yang dikelola oleh santri atau pun pondok pesantern walaupun yang mengelola
sama sama santri akan tetapi juga bermanfaat bagi pondok pesantren tersebut.
Contohnya apabila sebuah pondok pesantren memiliki kandang ayam, kolam ikan,
perkebunan,dll maka secara tidak langsung akan memberi softskill kepada para
santri dan timbal baliknya juga ke pondok adalah mengurang biaya oprasional
karna sudah diperoleh dengan kewirausahaan, dan bagi santri juga meringankan biaya
SPP.
Penulis : Lukman Hakim (mahasiswa
Prodi Pendidikan Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya setuju dengan apa yang telah mas Lukman Hakim tulis. Bahwa dengan dibekali ilmu kewirausahaan santri bisa memiliki lebih banyak skill. Kenapa seperti itu? Karena kita semua tau bahwa seorang santri bila ia telah selesai merampungkan pendidikan di pondok pasti semua orang akan mengecapnya sebagai penceramah atau pendakwah. Maka dengan dibekali ilmu kewirausahaan atau ilmu-ilmu lainnya seorang jadi bisa mengangkat martabat santrinya, bahwa seorang lulusan pondok pesantren tidak hanya bisa menjadi penceramah saja namun juga bisa menjadi wirausahawan dan orang yang mampu bersaing dengan para lulusan pendidikan nonpondok.
BalasHapus