Di era
ekonomi digital saat ini,kewirausahaan adalah salah satu kata yang sering kita
dengar pada kalangan masyarakat jaman sekarang. Secara sederhana kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup
dan melihat suatu peluang dimasa yang akan datang.Manfaat kewirausahaan selain
dapat meningkatkan taraf hidup seseorang, juga dapat menumbuhkan sifat jujur juga
dapat menghasilkan seseorang yang berorientasi kedepannya akan tetapi dalam hal
untuk keadaan saat ini sedang tidak nyaman dan aman.
Adapun konsep dalam berwirausaha yaitu Al Quran memandang
kerja dan bisnis tidak hanya diperbolehkan transaksi bisnisnya,namun juga
mendorong dan memotivasi umat untuk melakukan hal tersebut.hal yang perlu
diperhatikan seorang wirausahawan yaitu halal,tayyib dan barakah.
Pada tahun 2020,Virus Corona yang hadir ditengah-tengah masyarakat
menjadi perhatian, dampak yang terlihat tidak hanya mempengaruhi kesehatan.
Akan tetapi turut mempengaruhi perekonomian, terutama harga jual sembako.
Setiap bulan perubahan harga sembako tentunya melonjak dimana lonjakan harga ini
dipengaruhi dengan banyak dan kurangnya ketersediaan pangan.
Hasil dari analisis
menunjukan bahwa ekonomi juga terdampak dari budaya dan kesehatan,
dengan menyebar wabah Covid-19 ini membawa dampak Negatif terhadap perekonomian
Indonesia terutama pada harga-harga bahan pokok yang membuat masyarakat resah,
dimana pendapatan Masyarakat menjadi berkurang dan pengeluaran semakin besar.
Hal ini dibuktikan dengan menyebarnya Covid-19 ini turut membawa dampak
negative terhadap perekonomian dunia.
Mahalnya harga bahan pangan bukan hanya karena kelangkaan
barang, akan tetapi buruknya distribusi barang dari produsen ke konsumen. Harga
menjadi pengendali distribusi barang, sehingga hargalah yang menentukan siapa
saja yang mampu membeli. Bagi masyarakat ekonomi menengah ke atas, mungkin
kenaikan harga tidak terlalu dirasakan. Akan tetapi bagi rakyat jelata menjadi hal
yang memusingkan. Karena mau tidak mau kebutuhan akan barang tersebut yang
menuntut pemenuhannya sebagai bahan pokoknya.
Siapakah yang paling dirugikan dalam hal ini? Tentu saja
rakyat yang ekonomi menurun.Akibat kebutuhan pokok melonjak tak terkendali,
sedangkan penghasilan masih jauh dari kata cukup. Bagaimana tidak, pemenuhan
kebutuhan dasar dibebankan pada individu rakyat. Tidak sekadar pangan,sandang,
dan papan saja,tetapi rakyat masih harus menyiapkan biaya pendidikan dan
kesehatan yang tinggi.
Pada masa pandemi Covid-19 pemenuhan kebutuhan pangan dan
menjaga pola makan dengan gizi seimbang menjadi hal yang sangat penting.
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan aman dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan resiko penyakit.sedangkan pada saat pandemi itu
sendiri masyarakat susah mendapatkan penghasilan apalagi dengan ditambah harga
bahan pokok terutama beras, telur dan sayur mayur harganya melonjak tinggi
sehingga stamina pada tubuh berkurang tidak terpenuhi dengan baik.
Disamping terjadinya wabah Covid -19 selain berpengaruh
terhadap ekonomi pada masyarakat setempat,wabah ini memunculkan adanya adaptasi kebiasaan-kebiasaan
baru di tengah masyarakat seperti tindakan sederhana mencuci tangan menggunakan
air mengalir dengan sabun, menggunakan masker, etika saat batuk atau bersin,
menjaga immunitas tubuh dengan berolahraga sampai makan makanan yang bergizi. Perilaku
tersebut tiba-tiba menjadi hal yang spesial padahal sebelumnya merupakan hal
asing untuk dilakukan.
Perilaku pencegahan Covid-19 merupakan pengetahuan, sikap dan
tindakan masyarakat terhadap pencegahan Covid-19. Faktor yang mempengaruhi
perilaku masyarakat yaitu pengetahuan, sikap, tindakan, usia, tingkat pendidikan dan pendapatan itu sendiri. Disamping
itu ada beberapa jenis kewirausahaan yang dilakukan dalam skala kecil,contohnya
yaitu membuka toko sembako dirumah seperti yang dibuka oleh ibu Ropingah di
daerah Purbalingga. Beliau menjual beberapa sembako seperti: beras, telur, minuman, gas, minyak, mie instans, es krim, bumbu dapur
(bawang,cabe,ketumbar,dll) , sabun, peralatan mandi, dan lainnya.
Beliau membuka usaha ini sebagai tambahan penghasilan untuk
mencukupi kehidupan sehari-hari.Akibat dari pandemi yang sedang melanda,pembeli
sudah jarang maka penghasilan dan keuntungan pun ikut menurun.Pembeli hanya sekitaran rumah saja. Selama wabah covid-19
berlangsung banyak sekali yang kehilangan pekerjaannya sehingga banyak orang
yang membuka usahanya dirumah sendiri seperti berjualan dan membuka warung
kecil-kecilan untuk menambah penghasilan dan keuntungan.karena kebanyakan dari
mereka bekerja dari rumah (work from home).Nyatanya usaha tersebut cukup
menguntungkan sebagai tambahan penghasilan karena PPKM (Perketat Pembatasan
Kegiatan Masyarakat) sehingga susah untuk keluar membeli kebutuhan pokok di
swalayan.
Sedikit kata-kata “Dari pada hanya berharap pada
keberuntungan, lebih baik berpegang pada kerja keras dan usaha maksimal karena
usaha keras yang nantinya akan mendatangkan keberuntungan dan kesuksesan.”
Penulis : Nanda Nurhidayah (mahasiwa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Purwokerto)