Pendidikan memiliki makna yang
berbeda-beda bagi sebagian orang. Menurut saya, Pendidikan itu memiliki peran
penting setara dengan makanan. Mengapa pendidikan disebut sebagai salah satu
makanan penting bagi manusia? Karena tanpa Pendidikan, manusia “belum selesai”
mewujudkan dirinya sebagai manusia. Maksudnya, ketika manusia lahir ia tidak
akan dengan sendirinya menjadi manusia. Manusia harus membentuk dirinya
sendiri, bertanggung jawab untuk menjadi apa dan menemukan siapa jati dirinya.
Maka dari itu, diperlukan lah Pendidikan. Tanpa Pendidikan, manusia tidak akan
bisa bertahan hidup dengan baik.
Menurut ahli, Langeveld
mengemukakan pengertian Pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan orang
dewasa kepada anak yang belum dewasa dengan tujuan untuk mencapai kedewasaan
itu sendiri. Menurut saya, Pendidikan merupakan proses seseorang mempelajari
seluruh fase kehidupan. Sehingga sebenarnya, Pendidikan tidak harus di dapat
melalui sekolah. Pendidikan dapat ditemukan di mana pun kita berada, terutama
di lingkungan keluarga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam hal
ini, mengapa? Karena Pendidikan pertama bagi anak adalah orang tua. Orang tua
menjadi bahan dasar paling penting untuk menentukan Pendidikan anak ke
depannya. Pendidikan sudah dimulai ketika seorang anak masih berada dalam
kandungan sampai anak itu lahir ke dunia, seperti halnya mengajarkan anak untuk berjalan tegak dan
berbicara. Kemampuan seperti itu tidak dibawa manusia dari lahir, melainkan
harus di peroleh dengan belajar dan berlatih.
Kepribadian seorang anak juga di
dapat dalam lingkungan keluarga, lingkungan yang baik akan menghasilkan anak
dengan pola pikir luas dan terbuka. Sehingga nantinya ia akan mudah bergaul
dengan orang lain serta akan lebih mudah untuk bisa menghargai satu sama lain. Dalam
kata lain, keluarga memberi Pendidikan kepada anak dalam hal pembentukan mental
dan karakter. Satu hal lagi yang dapat memberi Pendidikan kepada anak yaitu
lingkungan masyarakat. Lingkungan ini memiliki artian yang lebih luas, bisa
diartikan sebagai lingkungan tempat anak itu tinggal, kebudayaan, agama, adat
istiadat, kebiasaan masyarakatnya, dan lainnya. Dengan ini kita dapat
menyimpulkan, bahwa Pendidikan tidak sepenuhnya harus di peroleh di lingkungan
sekolah.
Sekolah merupakan suatu wadah
yang disediakan guna mengajarkan sesuatu yang belum diajarkan dalam lingkungan
keluarga maupun masyarakat, seperti Ilmu pengetahuan yang lebih mendalam.
Menurut saya, pada masa kini tidak adalagi alasan untuk seseorang tidak
menempuh Pendidikan sekolah. Karena saat ini, menempuh Pendidikan sekolah tidak
sesulit dan semahal dulu sehingga tidak adalagi alasan untuk seorang anak tidak
belajar. Tetapi kenyataannya, saat ini kita banyak melihat anak-anak yang putus
Sekolah Dasar karena kurangnya ekonomi di keluarga mereka. Mereka memilih untuk
membantu orang tua berjualan ataupun mengamen di lampu merah. Terlihat malang
sekali bukan negara yang kita tinggali saat ini? Mereka menerima Pendidikan di
lingkungan keluarga & masyarakat dengan porsi yang kurang, dan tidak juga
menempuh Pendidikan di sekolah. Lalu akan bagaimana nasib anak-anak tersebut?
Mereka bagaikan manusia yang hidup ”tanpa makan”.
Padahal Pendidikan adalah satu hal
yang tidak bisa ditinggalkan. Pendidikan merupakan suatu perjalanan yang
panjang, dan kita harus menikmati prosesnya satu demi satu. Tidak bisa kita
langsung melompat ke level yang tinggi tanpa melewati level yang rendah lebih
dulu. Karena Pendidikan sama halnya seperti perjalanan hidup manusia, tidak
akan ada akhirnya. Banyak hal yang perlu kita pelajari secara terus menerus,
karena Pendidikan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Tetapi
bukan berarti seseorang yang menempuh Pendidikan sekolah secara lengkap sedari
taman kanak-kanak sampai kuliah, ia akan menjadi seseorang yang sempurna.
Mereka tetap manusia yang mempunyai kemampuan dan keterbatasan serta manusia
yang mempunyai sifat baik dan kurang baik.
Andai saja semua orang berpikiran
bahwa Pendidikan itu sangat penting, pasti negara ini sudah menjadi negara yang
maju. Dengan julukan “negara berkembang” kita bisa melihat bahwa Pendidikan tidak
terlalu penting di mata beberapa orang. Pasti dari kalian pernah mendengar
orang-orang yang menyeletuk seperti ini “untuk apa seorang perempuan menempuh
Pendidikan tinggi-tinggi, toh nantinya cuma akan menjadi ibu rumah tangga yang
hanya memasak, mencuci, bersih-bersih rumah, dan mengurus anak”. Bukankah sudah
jelas terlihat bahwa beberapa orang menganggap remeh Pendidikan, mereka memberi
batasan terhadap Pendidikan tanpa tahu sebenernya di mana akhir dari Pendidikan
itu sendiri.
Pendidikan bagi saya bukan hanya
sebatas ilmu pengetahuan yang diajarkan melalui sekolah, Pendidikan memiliki
arti yang lebih luas dari itu. Pendidikan juga memengaruhi derajat seseorang.
Di beberapa tempat saya menemui jika orang yang berpendidikan jauh lebih di
hormati dan di segani oleh orang lain daripada orang yang tidak berpendidikan.
Mengapa bisa demikian? Karena bagi mereka Pendidikan itu mahal dan hanya
orang-orang tertentu yang mampu menempuh jenjang Pendidikan tinggi. Selain itu
mereka juga berpikir lebih baik bekerja agar menghasilkan uang dan mencari
ilmu secukupnya saja.
Jika kita lihat, bukankah saat
ini sekolah hanya sebagai formalitas saja? Banyak orang melupakan tujuan utama
dari sekolah, mereka hanya berpikir bahwa dengan menempuh Pendidikan melalui
sekolah akan memudahkan kita dalam mencari pekerjaan nantinya. Nyatanya, tanpa
sekolah tidak akan ada sertifikat dan perusahaan tidak akan dapat mempekerjakan
siapapun. Kita juga akan mendapatkan pekerjaan yang mungkin kurang nyaman jika
tidak menempuh Pendidikan dengan baik. Lalu apa yang akan terjadi dengan
kurangnya kesempatan belajar dan rendahnya kualitas Pendidikan? Maka akan
terjadinya percepatan pertumbuhan kejahatan dan masyarakat mengalami buta huruf
sehingga muncul banyaknya pengangguran.
Diskriminasi antara si kaya dan
si miskin sangat terlihat jelas saat ini, hal ini dapat di lihat dengan
munculnya banyak sekolah yang menawarkan fasilitas berbeda-beda. Sekolah yang
menawarkan fasilitas bagus pasti terbilang mahal, seperti kata pepatah “ada
harga ada barang”. Namun sekolah yang tidak memakan banyak biaya, fasilitasnya
pun terbatas. Sehingga sekolah saat ini hanya terkesan sebagai tempat untuk
menyombongkan diri atas status sosial manusia. Tetapi anehnya, dua macam
sekolah itu memang sangat terlihat perbedaannya dilihat dari hasil belajar anak
dan tingkah laku mereka. Sehingga yang seharusnya semua golongan mendapatkan
hak Pendidikan yang sama, saat itu hal ini tidak berlaku lagi.
Namun diluar perbedaan tahta di
atas, pendidikan tetap suatu lingkup yang di dalamnya berisi banyak hal baik
dan bertujuan positif. Menempuh Pendidikan di sekolah dengan fasilitas baik
atau pun tidak, menempuh pendidikan hingga jenjang tinggi atau pun tidak, semua
itu tidak akan menghilangkan tujuan dari Pendidikan itu sendiri. Namun apakah
Pendidikan menjamin masa depan yang cerah? Menurut saya tidak 100% masa depan
kita ditentukan dengan Pendidikan yang kita tempuh saat ini, karena masa depan
tidak cukup hanya ditentukan melalui Pendidikan saja melainkan masih banyak faktor
yang bersangkutan. Pemikiran yang selalu saya terapkan sedari kecil adalah
bahwa kesukseskan seseorang tidak ditentukan dari berapa nilai atau ranking
yang kita dapat saat sekolah, dan tentu saja banyak orang tidak setuju dengan
pemikiran itu. Padahal sebuah ranking hanya menilai kita dalam hal ilmu
pengetahuan saja, bukan menilai kualitas Pendidikan seseorang. Maka bukan
berarti seseorang dengan ranking rendah, berarti ia bodoh dan tidak
berpendidikan. Kembali lagi ke topik awal, bahwa Pendidikan tidak hanya sebatas
ilmu pengetahuan saja.
Pendidikan berperan penting bagi
seseorang untuk menentukan tujuan hidup mereka, dengan banyak mempelajari hal
baru seseorang menjadi tahu apa yang
sebelumnya mereka tidak tahu. Dan mereka memiliki bayangan akan hidup yang
sedang mereka jalani, mereka tahu jalan mana yang akan mereka tuju agar tidak
kehilangan arah, mulai memahami banyak hal baik dan tidak baik, menemukan apa
yang mereka suka untuk dipelajari, serta tahu bagaimana cara bersosialisasi dan
menghadapi kehidupan. Pendidikan sangat membantu manusia untuk menjalani
kehidupannya sampai akhir, sama seperti halnya makanan yang membantu manusia
untuk tetap hidup.
Manusia tidak akan melupakan
makanan dalam hidup mereka, hal itu juga seharusnya berlaku dalam Pendidikan.
Manusia tidak boleh melupakan dan menyepelekan peranan penting Pendidikan dalam
kehidupan mereka, tanpa Pendidikan manusia akan hidup seperti hewan. Maksudnya
yaitu, mereka hidup tetapi tidak berakal. Agama juga memiliki peranan penting
dalam Pendidikan, agama dan ilmu pengetahuan sejatinya dua hal yang saling
melengkapi. Pendidikan tidak akan ada artinya tanpa agama, begitu pula
sebaliknya. Ilmu agama disini sangat memegang peranan penting dalam hal melatih
akhlak seorang manusia. Agama dapat dikatakan menjadi pusat kontrol dalam
pembentukan karakter seseorang.
Disini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa mempelajari ilmu pengetahuan dan ilmu agama sangatlah penting
agar kita memiliki sesuatu yang dapat kita jadikan sebagai tujuan hidup. Serta
sejatinya sebuah pendidikan itu akan menjadi sia-sia apabila hanya kita
terapkan untuk diri sendiri, dan tidak kita amalkan kepada orang lain.
Penulis : Recki Ayuningtyas
(Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus