Minyak
goreng bagi masyarakat Indonesia adalah salah satu kebutuhan pokok atau
merupakan salah satu dari Sembako. Dalam kehidupan sehari-hari minyak goreng
dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia baik yang berada di
perkotaan maupun perdesaan. Minyak goreng digunakan untuk memasak seperti: penumisan,
penggorengan dalam jumlah yang sedikit maupun banyak. Sebab minyak goreng dapat
memberikan aroma yang sedap, cita rasa yang lebih lezat, gurih, membuat makanan
menjadi renyah atau crispy, serta penampilan yang lebih menarik memberikan
warna keemasan dan kecoklatan dari pada makanan yang dikukus, direbus atau
dipanggang.
Berikut sejumlah manfaat minyak
goreng untuk Kesehatan yaitu: mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah,
bagus untuk kesehatan kulit, bisa membantu
menurunkan berat badan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi gejala nyeri sendi, mengurangi risiko
terjadinya osteoporosis, dan mencegah kerusakan
rambut
Saat ini
kita lihat banyaknya produk minyak goreng kemasan yang bermerek yang beredar di
pasaran. Produk minyak goreng kemasan yang bermerek tersebut diantaranya:
Bimoli, Tropical, Sanco, Sania, Sari Murni, dan lain-lain. Penggunaan minyak
goreng dengan suhu tinggi akan mengalami kerusakan yaitu makanan menjadi
gosong, sehingga rasanya pahit dan minyak yang digunakan untuk menggoreng
menjadi berwarna hitam, akibatnya makanan yang digoreng dengan minyak tersebut
di tenggorokan terasa gatal. Akibat kerusakan minyak goreng tersebut dapat
menyebabkan keracunan, sehingga dapat menyebabkan diare, pengendapan lemak
dalam pembuluh darah, kanker maupun nilai cernanya menurun.
Untuk
masyarakat kalangan menengah ke bawah, minyak goreng curah dipakai berkali-kali
untuk menggoreng, bahkan ditemukan pada beberapa tempat dimana minyak goreng
curah dipakai berkali-kali sampai minyak menghitam. Minyak yang telah menghitam
tentu tidak baik untuk kesehatan. Minyak
goreng yang berulang tidak hanya merusak mutu minyak goreng tersebut, tetapi
juga menurunkan mutu bahan pangan yang digoreng. Untuk itu tubuh memerlukan antioksidan
yang dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak
negatif senyawa ini.
Beredarnya
minyak goreng curah di pasaran serta berbagai macam produk minyak goreng
kemasan yang bermerek yang semakin gencar ditawarkan membuat konsumen memiliki
banyak pilihan dalam melakukan pembelian. Banyak faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk, sehingga perlu
diketahui faktor-faktor apa saja yang membuat konsumen membeli dan mengkonsumsi
produk minyak goreng curah hingga saat ini, ditengah semakin banyaknya para
pesaing dalam menyusun strategi pemasaran yang menekankan pada faktor-faktor
tersebut.
Perkembangan
harga minyak yang sulit untuk diprediksi menyebabkan ketidakpastian dalam
perekonomian suatu negara. Ketidakpastian dalam perekonomian dapat menyebabkan
resiko dalam kegiatan investasi, yang berdampak pada perekonomian khususnya
aktivitas produksi. Kebijakan yang dilakukan
Pemerintah mengenai harga minyak goreng ini dengan antusias di sambut oleh masyarakat,
setidaknya dengan kebijakan dapat membantu meringakan ekonomi keluarga
ataupun badan
usaha.
Adapun harga minyak yang tinggi dipasaran selama ini, menjadi salah satu hambatan terutama bagi usaha kuliner. Dan dengan adanya kebijakan pemerintah yang membantu
menurunkan harga minyak goreng atau
memberikan kebijakan
satu harga minyak goreng sangat dibutuhkan
oleh
masyarakat
namun
pelaksanaannya banyak menuai pro dan kontra dan menjadi peluang bagi distributor atau agen-
agen
sampai ke
tingkat ritel melakukan penimbunan
terhadap keberadaan minyak goreng
tersebut, sehingga yang kita rasakan pada saat ini minyak goreng menjadi langka, serta
masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan pasokan minyak goreng tersebut. Namun
di tengah pandemi Covid-19, Indonesia
menghadapi tantangan dalam memenuhi
kebutuhan pangan. Pemerintah memiliki tantangan
tersendiri dalam
pendistribusian pangan kepada masyarakat. Selain itu,
sejak diberlakukan kebijakan untuk membatasi aktivitas masyarakat, kebanyakan masyarakat tidak
bisa bekerja dan memperoleh
penghasilan seperti biasanya. Maka dari itu dalam keadaan
krisis seperti
ini, masyarakat
akan terus
menyuarakan aspirasinya hingga
keadaan kembali seperti yang diinginkan.
Masyarakat
Indonesia. Mereka rela antri demi mendapatkan minyak goreng dengan harga
subsidi bahkan sampai menimbulkan korban jiwa karena kelelahan mengantri minyak
goreng. Pemerintah daerah di beberapa wilayah mengadakan pasar minyak goreng
murah bersyarat KTP/KK dengan pembatasan pembelian hanya 1 liter. Hal ini tidak
lepas dari media online yang menyuguhkan berbagai berita dengan sudut pandang
masing-masing. Dalam membentuk opini
publik, media online melaksanakan tiga metode yakni menggunakan simbol politik,
melakukan 3 fungsi media, dan melakukan strategi pengemasan pesan. Implementasi
ketiga metode tersebut dipengaruhi oleh faktor internal media berupa kebijakan
redaksional tertentu terkait dengan kekuatan politik, kepentingan politik para
pengelola media, relasi media dengan kekuatan politik tertentu, dan faktor
eksternal yang meliputi tekanan pasar pembaca dan sistem politik yang berlaku.
Hal
tersebut banyak menuai pertanyaan dari masyarakat kenapa bisa harga tersebut
melambung tinggi, yaitu : meningkatnya
harga kelapa sawit dunia, penimbunan yang dilakukan oknum
tidak bertanggung jawab, dan terbatasnya produksi kelapa sawit.
Jika
permasalahan mahalnya harga minyak goreng bukan dari segi jumlah pasokan
minyak goreng maka kebijakan di atas hanyalah kebijiakan yang tidak efisien. Karena inti
dari permasalahan tingginya harga minyak goreng bukanlah dari segi jumlah produksi
yang
disediakan untuk kebutuhan dalam negeri, namun lebih pada menitikberatkan pada harga yang melambung tinggi.
Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, kemasan sederhana Rp13.500
ribu
per liter, dan kemasan
premium Rp14 ribu per
liter.
Dengan adaya
Surat Edaran dari pemerintah diatas dihimbau kepada masyarakat untuk membeli
minyak goreng sesuai kebutuhan harian (tidak memborong minyak goreng) dan
menghindari panic buying. Kepada para pedagang juga dihimbau supaya menjual
minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi dan tidak memainkan harga minyak
goreng di pasaran. Dengan adanya tertib terhadap Surat Edaran tersebut
semoga minyak goreng di pasaran tidak mengalami kelangkaan.
Kebijakan ini diharapkan
mampu menekan laju kenaikan
harga minyak goreng. Setelah pemberlakuan
kebijakan ini pasar merespon dengan adanya kelangkaan minyak
goreng. Bila harga
suatu komoditi tinggi, hanya sedikit orang yang mau dan mampu membelinya.
Akibatnya jumlah komoditi yang dibelinya hanya sedeikit. Kalau harga komoditi
tersebut diturunkan, lebih banyak orang yang mau dan mampu membelinya sehingga
jumlah komoditi yang dibeli semakin banyak.
Penulis : Raudhatul Muna (mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh)
Nama : Bunga Abiyya Azzahra
BalasHapusNIM : 2006040014
Prodi : Hukum Ekonomi Syariah
Mata Kuliah : Ekonomi Politik
Minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok yang sangat penting dan sangat sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Minyak goreng digunakan untuk mengolah makanan yang dikonsumsi manusia setiap harinya.
Belakangan ini minyak goreng menjadi pusat perhatian bagi khalayak umum. Harga minyak goreng naik setiap harinya bahkan bisa dikatakan minyak goreng semakin hari semakin langka keberadaannya.
Konsumen semakin panik dan resah dengan kenaikan harga minyak goreng di pasaran. Demikian juga dengan distributor, pedagang eceran, pelaku pasar tradisional, hingga pedagang kecil penjual makanan seperti penjual gorengan, dihantui dengan naiknya harga minyak goreng bahkan mulai langka.
Penyebab naiknya harga minyak goreng di pasaran karena terjadinya tingkat ketersediaan yang minim, sehingga menyebabkan salah satu bahan pokok tersebut menjadi langka.