Seorang pengusaha Pecel Lele "Lela"
yang bernama Rangga umara. Pecel lele ini sangat berbeda dengan pecel lele
lainnya. Awalnya hanya pecel lele ini berjualan di warung, namun kini
sudah mampu berjualan di tempat seperti layaknya sebuah restoran. pecel lele
ini berlokasi di daerah pondok kelapa Jakarta dan kini sudah memiliki cabang di
wilayah Jabodetabek bahkan sekarang akan membuka pecel lele"Lela" di
luar Jabodetabek yaitu di Medan, Kuala lumpur dan Singapura.Pecel lele ini
benar-benar sudah melebar kan sayapnya di kancah internasional.
Desain tempat yang berbeda menyebabkan pecel lele
"Lela" ini sangat berbeda dengan pecel lele yang lainnya. Umumnya
pecel lele hanya menggunakan tenda biru dan bersepanduk putih kini pecel lele
"Lela" menggunakan nuansa berbagai gambar yang bagus agar bisa
menjadi salah satu daya tarik pengunjung. Yang sangat menarik di tempat ini
adalah karyawannya, mereka selalu menyapa pengunjung dengan sapaan
"selamat pagi" tidak peduli pelanggan datangnya siang atau malam itu
yang menjadikan ciri khas, memberi kesan yang unik dan berbeda bagi para
pengunjung.
Warung lele "Lela" hanya menyediakan
pecel lele saja tidak ada yang lainnya, agar selalu berkesan bahwa warung ini
spesial untuk pecel lele. Dengan keyakinan Rangga Umara bahwasanya seorang
pengusaha yang sukses adalah yang mampu bertahan dan mempunyai spesialisasi.
Untuk menghasilkan masakan pecel lele "Lela" yang khas sudah
menjadi konsekuensi Rangga Umara agar tetap terus berinovasi dan tetap
menciptakan rasa khas yang berbeda. Pecel lele pada umumnya hanya digoreng
sedangkan pecel lele "Lela" dengan cara dibalut tepung. Untuk bisa
menghasilkan hasil yang memuaskan Rangga Umara melakukan beberapa percobaan
meskipun awalnya gagal tetapi dengan keyakinannya dia terus berusaha dan sampai
akhirnya berhasil membuat pecel lele yang khas yaitu di goreng dengan balutan
tepung. Ada beberapa produk selain pecel lele goreng balutan tepung yaitu
produk lele saus Padang dan lele kremes.
Rumah makan pecel lele "Lela"
pengelolaannya di lakukan secara modern dengan pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP). Selaku dari pemilik rumah makan pecel lele "Lela"
Rangga Umara memilih Manajer yang profesional untuk mengelolanya. Cara ini
rumah makan pecel lele "Lela" tidak kalah menarik dengan rumah makan
modern lainnya. Dari tahun 2009 pecel lele "Lela" telah di hak
khususkan, jadi tidak heran jika sekarang sudah memiliki 27 cabang dan 3 cabang
adalah milik Rangga Umara dan sisanya adalah waralaba.
Suatu keyakinan dan komitmen Rangga Umara termasuk
orang yang memiliki pemikiran positif dan komitmen yang baik. Memberikan nama
pecel lelenya dengan nama Lela, Lela ini bukan nama orang tetapi singkatan dari
kata "Lebih Laku" dengan mengharapkan agar nama tersebut menjadi
sebuah doa untuk terus lebih laku. Rangga Umara juga mempunyai sebuah komitmen
yang baik agar selalu mensejahterakan karyawan yang bekerja dengannya. Hal
tersebut terlihat ketika usahanya sedang dalam kondisi sulit tetapi dengan
komitmen Rangga Umara tetap tidak memecat karyawannya dan tetep memberikan gaji
kepada karyawannya. Rangga Umara termasuk seorang yang memiliki sebuah motivasi
untuk terus berupaya mengembangkan usahanya bahkan mempunyai impian yang di
impiannya ingin membuat pecel lele mendunia yang sekarang sudah mulai terealisasi.
Rangga Umara dalam mendirikan usaha rumah makan
pecel lele "Lela" tidak sekedar hanya untuk mecari uang. Selain itu
dalam mendirikan rumah makan pecel lele terdapat dorongan agar selalu bisa
bekerja secara mandiri dan bisa menyediakan hidangan makanan pecel lele kepada
orang lain. Dan juga bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang
membutuhkan pekerjaan. Dorongan menjadi seorang pengusaha sudah menjadi
motivasinya agar terus bertahan dengan usahanya meskipun telah bayak melewati
kesulitan. Dalam prestasi yang pernah diraihnya ketika mendapatkan sebuah
penghargaan Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur (ISMBEA) dari
menteri usah kecil dan menengah yang dianggap paling kreatif dan inovatif dalam
memperkenalkan dan mengangkat citra lele dengan menciptakan sebuah aneka
makanan sekaligus mendorong untuk meningkatnya konsumsi lele. Inilah yang
menjadi hasrat ingin mencapai yang terbaik untuk menjadi Wirausaha yaitu
melakukan kegiatan kewirausahaan.
Wirausaha harus menatap masa depan dan harus
memiliki optimisme yang kuat. Sehingga bisa mewujudkan sesuatu yang baru yang
sebelumnya belum ada. Maka dengan tujuan yang jelas usaha lebih cepat
akan berkembang. Perihal ini dilakukan oleh Rangga Umara dalam memberikan
nama pecel lelenya dengan nama "Lela" yang singkatan dari kata
"Lebih Laku" . Ini yang bisa membuat motivasi bagi dirinya bahwa
usaha yang sedang dijalankan akan berhasil dibandingkan dengan usah penjual
pecel lele lainnya. Salah satu yang bisa membuat Rangga Umara bisa
mengembangkan usahanya yaitu adalah dengan tidak memfokuskan terhadap masalah
yang sedang terjadi tetapi lebih fokus untuk mencari peluang usaha dan bisa
menemukan jalan keluar suatu masalahnya.
Menjadi wirausaha memiliki perspektif yang wajib
dimiliki para wirausaha sebagai pencapaian untuk memperoleh kesuksesan.
Berpandangan yang optimis mampu membuat seorang wirausaha memotivasi berkembang
untuk maju. Suatu motivasi untuk maju dapat menentukan besar kecilnya usaha
dalam keberhasilannya. Contohnya dengan memberikan nama usaha dengan kata
"Lela" yang singkatan dari "Lebih Laku" yang menjadi
sebuah doa dan harapan agar selalu mempunyai motivasi untuk terus maju.
Seseorang yang memiliki pemikiran yang jauh akan
mampu menemukan sebuah peluang yang baru. Peluang tersebut mudah muncul dan
dapat diraih dari seorang wirausaha yang memiliki pemikiran-pemikiran inovatif.
Sama halnya yang telah dilakukan Rangga Umara ketika yang lainnya lebih
mengonsumsi daging ayam dibanding ikan lele, dengan melakukan inovasi yang ada
dapat menciptakan peluang usaha masakan lele yang berbeda dan unik dari
lainnya. Sehingga dia membuat percobaan dan diberikan kepada para pelanggannya
untuk dicoba, hasilnya sungguh tidak menduga Sanga t luar biasa yang awalnya
lebih memilih mengkonsumsi daging ayam sekarang lebih memilih untuk mengonsumsi
ikan lele. Suatu peluang yang memunculkan ide baru dengan adanya selera
konsumsi pelanggan yang berubah dari konsumsi daging ayam berubah jadi konsumsi
ikan lele.
Inovasi Rangga Umara berhasil bisa menciptakan
suatu makanan pecel lele yang berbeda dari yang penjual biasa lainnya. Goreng
dengan balutan telur dan tepung ini membuahkan hasil yang sangat
memuaskan dan hasilnya diberi nama "lele goreng tepung". Selain
produk lele tepung dia juga berhasil membuat inovasi yang berkaitan dengan lele
yaitu lele saus Padang dan lele fillet kremes.
Seorang Rangga Umara bisa mengkombinasikan dengan
cara yang kreatif dan inovatif dalam suatu proses produknya maupun sebuah
desain tempatnya yang berhasil menciptakan pecel lele yang khas dan juga jarang
ditemui oleh para pelanggan di tempat lain. Inovasi yang telah
dilaksanakan Rangga Umara menjadi suatu keunggulan dalam memenangkan persaingan
pasar kuliner dan juga persaingan yang ada menuntut setiap wirausaha untuk
selalu berinovasi.
Usaha tidak akan berhasil jika tidak adanya sebuah
komitmen untuk terus maju. Seorang wirausaha harus memiliki sebuah komitmen,
etos kerja yang tinggi dalam mengelola usahanya dan bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan karyawannya. Inilah yang dilakukan Rangga Umara pada saat
mengalami kesulitan dia meminjam kepada rentenir untuk membayar gaji para
karyawannya. Karena dia mempunyai komitmen bahwa ketika dalam keadaan apapun
usahanya harus tetap memprioritaskan karyawan. Sebuah usaha yang dilandasi
komitmen dalam mengembangkan usaha dan juga mensejahterakan karyawan dapat
memberikan tanggung jawab kepada seorang wirausaha agar terus menjaga
eksistensi usahanya karena usaha tersebut tidak hanya berkaitan dengan
kesejahteraan dirinya tapi juga dengan kesejahteraan yang ikut terkait dengan
usaha tersebut.
Asti Sri Antari (mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Saya setuju seorang Wirausaha harus menatap masa depan dan harus memiliki optimisme yang kuat
BalasHapus