SMK merupakan sekolah menengah
kejuruan yang setara dengan sekolah menengah atas, yang mana pendidikan formal
ini bertujuan untuk memberikan kompetensi keahlian pada bidang tertentu kepada
peserta didik setelah menempuh sekolah menengah pertama (SMP). Perbedaan yang
mendasar dari SMA dan SMK, yaitu di SMA peserta didik lebih banyak memperoleh
ilmu berupa teori dari Guru dan buku ajar. Sedangkan di SMK, peserta didiknya
lebih ditekankan pada praktik dari jurusan yang mereka pilih. SMK juga lebih
memberikan peluang untuk masuk ke dunia kerja kepada mereka (siswa), karena di
SMK mereka sudah dibekali skill sesuai jurusannya. Bahkan, banyak dari SMK itu
sendiri yang telah bekerja sama dengan Perusahaan-perusahaan terkenal yang ada
di Indonesia. Perusahan tersebut sudah percaya sepenuhnya kepada SMK tertentu,
sehingga berani melakukan perekrutan khusus di Sekolah tersebut.
Sebagai contoh di Sekolah
lingkungan tempat tinggal saya, yaitu SMK Bunda Satria Wangon, yang merupakan
Sekolah Menengah Kejuruan dengan jurusan Teknik Otomotif, Elektronik, dan
Sepeda Motor. Dari tahun 2010 – 2015, SMK tersebut bekerja sama sepenuhnya
dengan Perusahaan-perusahaan otomotif terkenal, seperti Astra Internasional, Nasmoco,
Astrido Motor, Toyota Astra Motor, Astra Honda Motor, Samsung, dan masih banyak
lagi. Di tahun tersebut pula, perusahaan tersebut melakukan perekrutan karyawan
besar-besaran di SMK Bunda Satria Wangon. Mulai dari kelas XI saja sudah ada
seleksi untuk magang selama 6 bulan di Dealer Bengkel Toyota Astra Motor. Kemudian
jika magangnya bagus bisa diambil langsung oleh perusahaan tersebut untuk menjadi
karyawan setelah lulus dari SMK. Ada juga dari perusahaan tersebut yang
memberikan beasiswa khusus untuk siswa yang berprestasi.
SMK di masa itu begitu berjaya,
hampir semua lulusan dari SMP maupun MTs berbondong-bondong masuk ke SMK.
Karena pola pikir mereka telah bermindset setelah lulus SMK bisa langsung
bekerja tanpa perlu melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Pola pikir ini
sangat keliru dan telah usang, walaupun lulusan SMK lebih mempunyai basic skill
ketrampilan dibanding SMA. Namun nyatanya hanya sedikit yang memanfaatkan skill
dan ketrampilan tersebut untuk melakukan wirausaha ataupun membuat lapangan
pekerjaan. Ketenaran SMK pada masa itu sayangnya tidak dibarengi dengan inovasi
dan kreatifitas dari sekolah yang membuat citra SMK perlahan luntur. Bahkan di
era sekarang, jumlah pengangguran yang ada di Indonesia kebanyakan lulusan SMK.
Yang mana menurut Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran terbuka (TPT)
lulusan SMK paking tinggi dibandingkan pendidikan lain, yaitu 13,35% di Agustus
2020, meningkat dibandingkan Agustus 2019 (10,36%), yang kemungkinan akan terus
meningkat di tahun berikutnya.
Katanya SMK Siap Kerja, Kok Makin
Lama Makin Begini?
Ini yang menjadi tantangan bagi pihak Sekolah dan juga Pemerintah, yang mana di masa itu sangat berjaya, namun kenapa di era sekarang begitu mengkhawatirkan. Dimana lapangan pekerjaan perlahan semakin sedikit, sementara lulusan SMK semakin banyak. Belum lagi setelah pandemi Covid-19, terjadinya perubahan paradigma pendidikan, dengan kurikulum barunya. Yang membuat semua harus berpikir dan belajar dengan ekstra, khusunya gurunya agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Walaupun tidak dipungkiri bahwa SMK di Indonesia masih begitu banyak PR yang perlu dibenahi. Mulai dari peningkatan kualitas seorang guru, sarana prasarana dan teknologi yang harus ditingkatkan lagi, dan juga hubungan kemitraan SMK tersebut dengan perusahaan industri.
Terus solusinya bagaimana?
Menurut pendapat saya pribadi
selaku mantan lulusan dari SMK yang juga pernah merasakan dunia kerja khusunya
industri pabrik. Untuk era sekarang, dari SMK perlu adanya penambahan visi, jangan
hanya memberikan harapan bahwa lulus dari SMK pasti langsung kerja. Perlu
adanya pelatihan khusus kepada siswanya, pemberian motivasi agar mereka setelah
lulus bisa berwirausaha, membuat lapangan pekerjaan sendiri. Juga dengan
memperluas kemitraan dengan perusahaan-perusahaan industri yang nantinya bisa
direkrut langsung oleh perusahaan tersebut. Kemudian, hal apa yang harus
dilakukan dilakukan seorang guru, khususnya guru jurusan bidang kejuruan
tersebut agar siswanya mudah memperoleh kerja:
Memberikan pelatihan cara penyusunan
berkas surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar
Pelatihan seperti ini yang hampir
tidak ada di SMK, Sekolah hanya berfokus pada praktik kejuruan dan
pembelajarannya saja dan sering melupakan hal dasar apa yang harus dilakukan
siswa setelah lulus sebelum masuk ke dunia kerja. Pelatihan cara menulis
lamaran pekerjaan, cara menyusun letak berkas-berkas, apa saja yang perlu
dilampirkan, dan mengisi CV (Curriculum Vitae). Karena pada dasarnya, jikalau
siswa tersebut tidak mendapatkan pekerjaan melalui sekolah tersebut yang
bermitra dengan perusahaan. Setidaknya mereka mempunyai bekal yaitu cara
menulis dan mengumpulkan berkas lamaran pekerjaan itu bagaimana. Karena proses
seleksi pertama di suatu perusahaan adalah seleksi administrasi berupa lamaran
pekerjaan. Semakin bagus lamaran yang dikirim, akan semakin berpeluang mereka
dipanggil oleh HRD untuk melanjutkan seleksi di tahap berikutnya, dan akan
lebih dimudahkannya mereka bekerja di perusahaan tersebut.
Memberikan pelatihan cara berkomunikasi
dengan baik, sopan santun yang baik, dan juga sikap yang baik saat berbicara
dengan orang lain
Pelatihan ini juga sangat penting
diberikan di SMK, guna mengadapi seleksi interview atau wawancara dengan HRD
maupun Staff Lapangan (Forman). Karena jika berhadapan dengan HRD gestur tubuh,
tutur kata, penampilan, cara komunikasi, kejujuran dan ketegasan saat menjawab
sangat dinilai saat wawancara pekerjaan. Semakin kita siap, baik, dan jujur
dengan jawaban kita, semakin berpeluang kita dapat diterima bekerja di
perusahaan tersebut.
Memberikan pelatihan tentang
psikologi pada peserta didik
Pelatihan ini hampir sama seperti
diatas, penting juga seorang siswa mengetahui tentang psikologi yang ada pada
dirinya. Mengetahui kelebihan dan kekurangan apa yang ada pada dirinya,
keseharian yang sering dilakukan, hubungan dengan keluarga juga dengan
Tuhan-Nya juga terkadang ditanyakan oleh seorang HRD dalam melakukan wawancara
kerja.
Memberikan pelatihan tentang
kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab
Sebenarnya sikap kejujuran, disiplin
dan tanggung jawab tergantung bagaimana orang itu, ataupun karakter dasar dari
masing-masing orang. Sangat sulit untuk merubah karakter seseorang jikalau
orang tersebut tidak mau mengubahnya. Tetapi ada baiknya juga dari pihak
sekolah memberikan arahan pendidikan kepada siswa yang mau lulus untuk
menerapkan sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab. Karena jika kita sudah di
lingkungan kerja sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab adalah sikap wajib
yang harus ditaati dalam bekerja. Karena setiap perusahaan mempunyai
waktu-waktu khusus, seperti jam masuk kerja, jam istirahat, jam pulang, dan
bahkan ada jam shift kerjanya. Tanggung jawab kita sebagai pekerja yang harus ditaati
apa saja, prosedur pekerjaan yang harus dipatuhi dan kerjakan sesuai dengan SOP
(Standard Operational Prosedur). Jika kita mempunyai sikap jujur, disiplin dan
tanggung jawab yang tinggi, kita akan lebih mudah bekerja dengan baik dan
benar.
Pelatihan cara memecahkan
masalah dan bekerja dalam tim dengan baik
Di dalam lingkup pekerjaan pasti
akan mendapati masalah yang beragam, baik masalah dengan target pekerjaannya,
dengan timnya, maupun kualitas produk yang kita buat. Pelatihan cara pemecahan
masalah dan bekerja sama yang baik ini diharapkan bisa mencegah agar siswanya
mampu mengatasi permasalahan yang akan dihadapinya kelak di dunia kerja. Agar
kedepannya jika siswa telah diterima bekerja di suatu perusahaan sudah terbiasa
dan melakukan pekerjaanya dengan nyaman, senang, dan menikmatinya.
SMK merupakan lembaga pendidikan
formal setelah SMP yang bertujuan untuk memberikan keahlian khusus sesuai
jurusan yang siswa pilih, tanpa menghilangkan pelajaran umum lain, guna untuk
mempersiapkan siswanya agar siap terjun di dunia kerja. Berbagai problematika
SMK sangatlah beragam, mulai dari sistem pendidikan, sarana prasarana,
sekolahnya mau dibawa kemana, siswanya kalau lulus mau dikemanakan dan masih
banyak lagi. SMK yang maju pasti mempunyai pandangan kedepan yang akan
dijalankannya. Baik hubungannya dengan kemitraan perusahaan, dunia kerja, umkm,
dan masyarat lain yang berkaitan. Yang perlu dibenahi dari SMK di era sekarang
adalah bagaimana mengembalikan citra SMK yang semula.
Penulis : Ivan Setiawan (mahasiwa Prodi Pendidikan Agama
Islam Universitas Muuhammadiyah Purwokerto)
Sangat membantu sekali...
BalasHapusJangan katakan kamu lulusan mana? bukan berarti semua lulusan SMK punya Basic, tetapi dëngan Kita lulusan smk akan ada pengalaman yang Kita punyai yaitu ilmu tersendiri yg ranahnya akan memudahkan Kita nantinya....