Pendidikan Islam merupakan suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam. Materi yang diajarkan di pendidikan Islam kebanyakan materi agama Islam yang berupa Al-Qur’an, Ibadah, Aqidah Akhlak dan Tarikh.
Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang shalih-shalihah, inilah yang menjadi PR bagi orang tua memilih lingkungan terutama dalam hal pendidikan. Salah satu permasalahan pada anak zaman sekarang adalah banyak dari mereka yang tidak mengamalkan nilai-nilai moral dan keagamaan dengan baik dikarenakan kurangnya penanaman nilai keagamaan pada sekolah umum. Untuk itu penting bagi orang tua untuk mencarikan dan memilihkan sekolah yang tepat untuk pendidikan akhlak bagi anaknya, agar berhasil menjadi anak yang sholeh dan berprestasi yang diharapkan memiliki akhlak yang mulia.
Dalam perkembangan zaman yang semakin menghawatirkan masa depan akhlak anak bangsa ini, sekolah Dasar Islam menjadi salah satu alternative para orang tua untuk memasukan buah hatinya ke sekolah tersebut. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Muhammadiyah Rawalo merupakan contoh sekolah yang berada di desa alias mewah (mepet sawah) yang mampu mengimplementasikan pendidikan akhlak serta mengutamakan sistem pendidikan Al Qur’an yang tersistem. Berdiri pada tahun 2010 yang lalu, SDIT Muhammadiyah Rawalo merupakan satu-satunya sekolah dasar swasta di desa Rawalo, kecamatan Rawalo kabupaten Banyumas.
SDIT Muhammadiyah Rawalo mampu bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan yang berada di kecamatan tersebut, ini terbukti dari progress pertumbuhan siswa setiap tahun ajaran baru yang selalu berkembang naik. Bahkan dilihat dari versi progress dapodik, di tahun 2022 ini dari 23 sekolah dasar di kecamatan Rawalo, SDIT Muhammadiyah Rawalo menempati jumlah siswa paling banyak. Sebagai orang yang pernah menjadi saksi sejarah perjuangan para guru dalam memperkenalkan sekolah ini, penulis dapat menggambarkan begitu signifikan perkembangan sekolah ini dari tahun ke tahun. Messkipun dulu harus melewati fase door to door dari rumah ke rumah untuk mencari siswa baru di setiap tahun ajaran baru.
Berawal dari satu rombel ruang kelas di tahun
2010 dengan jumlah siswa 11 anak, seperti dalam film kisah laskar pelangi,
siswa SDIT Muhammadiyah Rawalo tiap tahunpun bertambah. Pada awalnya gedung
hanya berdiri satu kelas, kini tahun 2022 sudah mencapai 12 kelas dengan jumlah
255 siswa secara keseluruhan. Hal ini tentu saja karena berbagai factor yang
mempengaruhi, di antaranya adalah faktor kepemimpinan dalam hal ini kepala
sekolah, SDM guru dan tenaga kependidikan, fasilitas, dukungan dari pendiri,
yayasan serta ketua dikdasmen PCM Rawalo yang ada di sekolah tersebut.
Dalam menyajikan sebuah judul Sekolah Laskar
Pelangi di Ujung Rawalo bukan tanpa maksud, hal ini karena penulis ingin
menggiring ilustrasi pembaca pada sebuah film yang sudah ada 12 tahun lalu
pernah menggencarkan Indonesia dan ditonton oleh 4,6 juta penonton di bioskop.
Sehingga menurut hemat penulis SDIT Muhammadiyah Rawalo juga merasa ada
kemiripan yaitu berawal dari kisah perjuangan para guru senior yang mencari
murid satu per satu hingga sampai saat ini sudah memiliki ratusan siswa.
Menjadikan sebuah sekolah yang diminati masyarakat
tidaklah mudah, beragam cara dilakukan oleh SDIT Muhammadiyah Rawalo, di
antaranya penulis pernah dimagangkan di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta selama
2 minggu disusul guru-guru yang lain, hal ini bertujuan agar guru-guru yang
dimagangkan bisa memiliki ilmu serta program yang bisa diimplementasikan di
sekolah, selain itu juga agar jiwa kedisiplinannya tumbuh dalam jiwa
masing-masing guru karena mencontoh dari kedisiplinan yang diterapkan di SD
Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Sekolah tersebut merupakan sekolah rujukan
nasional versi kemdikbud yang memiliki ribuan siswa, sehingga hal tersebut bisa
menjadi inspirasi penulis sebagai pendidik yang pernah magang di sekolah
tersebut, harapannya ke depan bisa menambah daya tarik masyarakat untuk memasukan
putra-putrinya ke SDIT Muhammadiyah Rawalo. Selain SD Muhammadiyah Sapen yang
menjadi rujukan sekolah kami sebagai sister school, ada juga SD Muhammadiyah 5
Jakarta yang menjadi tempat pertukaran pelajar siswa di tempat penulis.
SDIT Muhammadiyah Rawalo selama beberapa tahun
ini menjadi sekolah yang diserbu masyarakat dari area kecamatan Rawalo bahkan
luar kabupaten, hal ini karena sekolah tempat penulis mengabdi ini terus
bergerak mencari dan membuat inovasi baik dalam pembiasaan untuk menumbuhkan
nilai karakter siswa juga dalam pembelajaran al-Qur’an.
Beberapa pembiasaan yang terdapat di sekolah
penulis adalah penyambutan siswa pagi hari oleh guru piket dari jam 6.00 pagi
sampai jam 06.40 kemudian dilanjutkan pembiasaan di masjid yaitu pelafalan Asmaul
Husna dan sholat dhuha berjamaah. Hal ini bertujuan untuk menanamkan karakter
pembiasaan yang baik bagi peserta didik.
Selain itu, SDIT Muhammadiyah Rawalo juga
memiliki salah satu keunggulan di bidang pembelajaran Al Qur’an. Metode
pembelajaran Al Qur’an yang terdapat di sekolah penulis memakai metode UMMI,
metode UMMI ini merupakan salah satu cara pembelajaran Al Qur’an yang sudah
tersistem dan terstandar. Para pengajar Al Qur’an di SDIT Muhammadiyah Rawalo
adalah guru-guru yang sudah didiklatkan selama 5 bulan dan harus memiliki
sertifikat resmi (syahadah Al Qur’an) yang diterbitkan oleh UMDA atau UMMI
daerah Yogyakarta sehingga output para siswa di SDIT Muhammadiyah Rawalo
terjamin kualitasnya. Penulis diberi kesempatan pada saat itu untuk merekrut dan
mendampingi para guru Al Qur’an yang kemudian di dalam perjalanannya penulis
mengikuti diklat tersebut sampai memiliki syahadah pengajar Al Qur’an. Dengan
adanya metode pembelajaran Al Qur’an yang memiliki sistem yang jelas, hal ini
semakin menambah kepercayaan masyarakat yang menginginkan pura-putrinya
memiliki jaminan mutu dalam kualitas bacaan Al Qur’an serta karakter Islami di
arus kemajuan zaman technology. Sampai saat ini, SDIT Muhammadiyah Rawalo terus
bergerak mensosialisasikan serta mengembangkan berbagai inovasi baik dalam
pembelajaran intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler.
Sebagai penutup, penulis ingin menyampaikan
kepada para pendidik di negeri ini, agar terus bergerak dan berinovasi serta bersemangat
dalam mengabdikan diri di sekolah-sekolah, dedikasi dan ilmu para pendidik akan
menjadi keberkahan sepanjang hayat jika di lakukan dengan ikhlas dan rendah
hati. (Setiap orang tidak mungkin bisa mengubah masa lalu tetapi setiap orang
bisa mengubah masa depan melalui pendidikan yang bermutu dan berkualitas yang
memiliki ciri khas yang dibutuhkan masyarakat).
Penulis : Laelina Fitrotulngizah (SDIT Muhammadiyah Rawalo)