Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari macam-macam suku, ras, dan budaya.Terdapat 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam,sehingga banyak syariat-syariat Islam yang ada dalam sistem hukum Negara Indonesia. Dari keberagaman agama di Indonesia,tentunya hal ini sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara untuk menciptakan kerukunan antar agama. Salah satunya sikap toleransi perlu di junjung tinggi seperti yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 “ Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya”
Akan tetapi
akhir-akhir ini kerukunan atau sikap toleransi di Indonesia perlahan mulai
pudar. Faktor utama dari pudarnya sikap toleransi, salah satunya ialah sikap merasa agama yang dianut
paling benar kemudian
menyudutkan agama lainnya. Tiap agama tentunya mengajarkan perbuatan baik,
tetapi beberapa oknum malah menunjukkan hal sebaliknya dan membuat agamanya
menjadi tercoreng.
Tidak ada satupun agama yang memaksa orang lain untuk menganut agama tersebut. Namun, manusia seringkali membuat perkara dan konflik atas nama agama. Contoh konflik yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2015. Aceh sebagai kota yang mayoritas beragama Islam, mengimplementasikan syariat Islam dalam peraturan daerahnya, seperti Peraturan Gubernur Aceh Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pendirian Rumah Ibadah. Peraturan tersebut menimbulkan kontra dari kalangan minoritas karena peraturan itu dianggap menyempitkan peluang minoritas dalam membangun rumah ibadah mereka.
Awal konflik dimulai pada tahun 1979 mengenai pendirian rumah ibadah Gereja
yang di protes oleh umat Islam kemudian mencapai puncak konfliknya pada 13
Oktober 2015 yaitu, telah dilakukan pembakaran satu unit Gereja. Dari peristiwa
ini, saya simpulkan bahwa sikap umat Islam terhadap minoritas seharusnya lebih
menghormati dengan membebaskan pendirian rumah ibadah agama lain, agar tidak
memicu perasaan diskriminasi minoritas terhadap daerah tempat tinggalnya
sendiri. Masyarakat minoritas juga memiliki rasa menghargai yang mayoritas
yaitu dengan tidak mendirikan rumah ibadah secara ilegal.
Dari berbagai
penjelasan diatas, saya simpulkan bahwa sikap toleransi menjadi suatu sikap
penting dalam mengakui Hak-hak asasi manusia. Seperti dalam suatu peribahasa “Dimana
bumi dipijak disitu langit dijunjung” berarti kemana pun manusia pergi dan
singgah di tempat lain maka harus mematuhi adat istiadat setempat. Jika tidak
bisa mematuhinya seperti tidak perlu mengikuti kegiatan sembahyang, maka cukup
tidak diikuti dengan rasa hormat.
Penulis : Kamiliya Khansa (Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Editor : Triani Rizkiana
ferdy firmansyah_ melihat toleransi di indonesia menurut saya sudah lumayan baik mengingat banyak didaerah indonesia yang memiliki banyak sekali agama ataupun kepercayaan kepercayaan di indonesia. namun terkadang masih banyak seseorang yang suka mengkritik tidak baik tentang mereka yang bukan seiman hal ini lah yang akan memicu konfilk.
BalasHapusAlfian Naufan Nurochman_ saya memiliki opini tentang agama di Indonesia memiliki keberagaman agama yang sangat kaya, dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, diikuti oleh agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan kepercayaan tradisional. Meskipun terdapat perbedaan agama, namun masyarakat Indonesia dikenal memiliki toleransi yang tinggi terhadap perbedaan agama dan cenderung menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.
BalasHapusSalah satu pola karakteristik keberagamaan di Indonesia adalah kerukunan antarumat beragama. Meskipun terdapat perbedaan agama, namun masyarakat Indonesia cenderung hidup berdampingan dengan damai dan menghargai perbedaan agama. Selain itu, keberagaman agama juga memperkaya budaya Indonesia, sehingga terdapat banyak perayaan keagamaan yang menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia.
Namun, meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang toleran terhadap perbedaan agama, namun tidak dapat dipungkiri masih terdapat beberapa kasus intoleransi yang terjadi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia melalui berbagai program dan kegiatan yang melibatkan berbagai agama.
Nama: Syafieq Arruhul Yafi
BalasHapusNIM : 2103030012
Menurut Saya dengan adanya keberagaman agama di indonesia toleransi antar umat beragama dengan begitu sikap manusia sebagai umat beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Contoh dari toleransi keberagaman agama yaitu tidak menghina agama yang diyakini orang lain dan menghormati agama yang diyakini orang lain.
Sebaliknya sikap menghargai dan menerima keberagaman atau sikap toleransi dapat diwujudkan dalam bentuk yaitu Mengembangkan semangat persaudaraan sesama manusia dengan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan bersikap baik kepada semua orang tanpa memandang perbedaan.