Pada hakekatnya, anak dilahirkan dengan fitrah yang religius, yang akan menjadi tumpuan kehidupannya di kemudian hari. Pendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan dasar yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena anak usia dini merupakan usia emas. Anak-anak sedang melalui tahap pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental pada usia yang sangat muda, dan tahap ini juga merupakan pembentukan karakter dan karakter.
Oleh karena itu,
penting untuk menerima pendidikan agama Islam sejak usia dini. Pentingnya
penanaman nilai-nilai sejak dini untuk menciptakan manusia yang berkarakter
tinggi. Pendidikan agama Islam dilakukan dengan cara mengenalkan ciptaan Tuhan
kepada alam dan segala isinya, kemudian memperkenalkannya kepada ibadah-ibadah
seperti shalat, mandi, Al-Qur'an, dan lain-lain. Jangan lupa untuk mengajarkan
anak-anak Islam kebiasaan membentuk akhaqul karimah.
Pendidikan adalah
perubahan nilai secara langsung atau tidak langsung dari pendidik kepada
peserta didik. Pendidikan juga berupaya membangun, membina, dan mengembangkan
kualitas manusia secara terstruktur dan prosedural secara berkelanjutan,
sehingga proses pendidikan dimulai sedini mungkin. Islam juga menjelaskan bahwa
masa kanak-kanak adalah usia yang paling mudah menerima dan merespon sesuatu
melalui kata-kata, ekspresi, panca indera dan pengalaman. Disarankan agar
anak-anak menggunakan kata-kata yang baik untuk pelatihan. Perkembangan anak
usia dini melalui pengalaman hidup di rumah, lingkungan sekolah dan masyarakat.
Semakin banyak pengalaman yang mengarah pada keyakinan agama, semakin berdampak
pada sikap, perilaku, perilaku, dan cara hidup ditangani sesuai dengan ajaran
Islam.
Memperkenalkan
pendidikan agama Islam sejak dini seperti mendidik anak agar kuat berlandaskan
agama. Pada usia ini masa-masa terpentig bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Maka dari itu perlu ditanamkan nilai agam sejak dini supaya terbentuknya kepribadian yang islami dan juga
penentuan keberhasilan anak dimasa yang aka datang. Pokok-pokok pendidikan
agama islam yang harus diberikan kepada anak usia dini secara garis besar ada
tiga, yaitu:
Pendidikan Iqidah
Dasar-dasar
akidah harus terus ditanamkan pada anak agar setiap tumbuh kembangnya selalu
dilandasi dengan akidah yang benar. Hal ini dilakukan dengan membiasakan
anak-anak untuk mengucapkan kata-kata pujian kepada Allah seperti tasbih,
istighfar, sholawat dan doa pendek. Anak-anak juga dilatih untuk mengulang
kata-kata pendek seperti Asmaul Husna (nama baik Allah), Tahmid dan Basmalah.
Pendidikan Ibadah
Didiklah
anak-anakmu tentang ibadah sedini mungkin, agar mereka tumbuh menjadi anak-anak
yang sholeh, yaitu anak-anak yang mentaati perintah Allah dan menjauhi segala
larangan. Memperkenalkan ibadah dan membudayakan anak untuk beribadah harus
dimulai dari rumah, itu contoh orang tua memberikan doa, seperti cara membaptis
yang benar, tindakan doa, dll. Maka anak akan cenderung meniru.
Pendidikan akhlak
Untuk memperkuat
dan menyelamatkan Islamiyah anak, pendidikan anak harus dilengkapi dengan
pendidikan akhlak yang memadai. Untuk mendidik akhlak kepada anak-anak, selain
diberikan contoh yang baik dan harus ditunjukkan cara menghormati dan
lainnya. Contohnya dengan membiasakan anak makan bersama, membiasa cuci tangan
sebelum makan, tidak boleh maka sebelum berdoa. Biasakan juga anak untuk berbagi
makanan kepada teman-temannya. Dengan kebiasaan tersebut diharapkan anak terbiasa
dengan akhlak yang baik,dapat membedakan mana yang patut untuk dicontoh dan mana
yang tidak patut untuk dicontoh dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan akhlak pada usia dini harus dilaksanakan
dalam praktek hidup. Lingkungan keluargalah yang merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama, karena dlam keluarga inilah pertama-tama mendapatkan
didikan dan bimbingan dari keluarga terutama dari didikan orang tua. Sehingga
apat dikatakan pendidikan yang paling banyak diterima dari anak adalah dari
lingkungan keluarga.
Setiap anak yang lahir membawa fitrah beragama, fitrah yang suci,mengimani
allah dan mengarahkan agama yang lurus. Fitrah beragama merupakan naluri yang
menggerakkan hati manusia untuk melakukan perbuatan yang suci oleh Allah SWT yang telah ada pada diri anak sejak dini. Orang tua
beperan penting untuk menentukan pengembangan fitrah beragama pada anak yaitu
sebagai kecendurungan anak mentauhidkan allah, hal ini telah dijelaskan dalam
al qu’an yaitu Qs. Ar-rum ayat 30 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
(Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut
(fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Dijelaskan oleh
para ulama tasir ketika menerangkan tentang maksud dari ayat di atas. Seiring
berjalannya waktu, maka fitrah yang sudah allah tetapkan tersebut akan bersifat tetap atau berubah
tergantung pada kondisi lingkungan dimana manusia itu berada juga tergantung
dengan cara didikan orang tuanya. Nabi muhammad menegaskan bahwasannya “setiap
anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah) beragama islam, maka tergantung
kedua orang tuanya yang akan membawanya atau menjadikannya seorang yahudi,
nasrani, atau majusi.
Pendidikan
agama anak usia dini menyangkut pendidikan terhadap aqidah, ibadah, an akhlak
hal ini tergambar dari pemahaman ayat al-qur’an yang dijelaskaan dalam Qs.
Al-Luqman ayat 13 sampai ayat 19 yang isinya pembinaan dan pengembangan anak
diarahkan pada mentauhidkan allah, larangan berbuat syirik, dan selalu
bersyukur, berbuat baik meski sebesar biji sawi, pelaksanaan sholat, menyuruh
berbuat kebaikan dan melarang untuk berbuat jahat, bersabar, bersedekah, dan
menghormati kedua orang tua. Jadi orang
tualah yang akan menjadi penentu tumbuh kembangnya anak. jika anak sejak dini
sudah diajarkan dasar agama kelak dewasa pastinya sudah mempunyai pondasi agama
yang kokoh.
Didalam
al-qur’an mendapati bagaimana allah menceritakan petuah luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak
usia dini. Begitupula didalam hadits-hadits Rasulullah SAW , kita banyak temui
bentuk pendidikan terhadap anak usia
dini, baik dari perintah maupun perbuatan rasulullah mendidikan anak secara
langsung. Sebagai orangtua atau pendidik hendaknya mengetahui besar tanggung
jawab mereka dihadapan Allah SWT terhadap pendidikan anak usia dini.
Keberhasilan
pada anak masa usia dini itu sangat membekas sehingga tahun-tahun selanjutnya
hanya memperluas pengetahuan anak da meningkatkan kemantapan kepribadian yang
sesuai dengan ajaran rasulullah. Maka dari itu orang tua tidak boleh lengah
sedikitpun terhadap upaya mendidik anaknya, mengingat kemampuan manusia itu
bisa berkurang dan bertambah. Pendidikan sewajarnya dilakukan secara terus
menerus dengan menggunakan kesempatan dan situasi yang dan pastinya perlu
adanya pengorbanan.
Memiliki anak
usia dini adalah wujud cinta kasih dari orang dewasa baik itu mengubah banyak
hal dalam kehidupan. Memahami dunia anak itu memang bukan hal yang mudah, dunia
yang indah, mudah, ceria dan penuh kasih
sayang, Dunia yang dimiliki anak usia dini namun tergantung paada pola asuh
orang tua. Orang tua dalam mendidik anak haruslah sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak, karena manusia memiliki fase-fase tertentu yang dilaluinya
dan setiap tahapan perkembangan itu
memiliki karakternya masing-masing.
Ketika anak menemukan
suatu teladan pada orang tua dan pendidiknya dalam segala hal maka ia telah
menemukan prinsip kebaian yang dalam jiwanya akan membekas etika islam. Yang
pastinya kedua orang tua tumbuh dalam kejujuran,amanah, dijauhkan diri dari
yang tiak diridhai agama, kasih sayang maka dari itu orang tua harus memberikan
teladan yang baik. Kedua orang tua dituntut untuk mengimplementasika
perintah-perintah allah dan sunah rasul sebagai perilaku dan amalan-amaan sunah
tersebut dengan semampunya, karena anak-anak akan terus mengawasi dan akan
meniru mereka setiap waktu. Dari orang dewasa itu secara sadar maupun tidak
sadar itu tinggi, meskipun anak dianggap sebagai makhluk kecil yang belum paham
ajaran islam, akan tetapi dengan melihat saja teladan yang diberi orang tuanya
akan membekas pada diri anak.
Anak-anak juga
membutuhkan suri tauladan yang dilihanya secara
langsung dari guru yang mendidiknya di sekolah, sampai dia merasa pasti
dengan apa yang dipelajarinya. Pada tindakan gurunya, hendaknya anak dapat melihat
secara langsung tingkah laku utama yang diharapkan mereka adalah hal yang tidak
mustahil dan masih wajar untuk diamalkan di kehidupan sehari-hari.
Agama islam
merupakan agama yang menuntut pemeluknya mampu mengamalkan berbagai ajaran
islam dalam bentuk amal nyata yaitu berupa amal yaitu amal sholeh yang diridhai
Allah SWT. Agama islam menuntut umatnya untuk mengarahkan egala perbatan,
tingkah laku dan aktifitas hidupnya untuk merealisasikan adab-adab dari allah
.dalam bidang pendidikan melalui latihan pengamalan rasulullah seagai pendidik
islam yang pertama dan paling utama sesungguhnya sudah menerapkan metode ini
dan memberikan hasil yang menggembirakan di kalangan sahabat. Terima kasih.
Penulis : Andriani Kusuma Ratih (mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Nama: Syafieq Arruhul Yafi
BalasHapusNIM : 2103030012
Prodi : Teknik Elektro
Menurut saya artikel di atas benar bahwa belajar agama sejak dini itu penting karena akan membentuk karakter anak di masa depan. Dengan mengenalkan asma-asma Allah dan cerita inspiratif Nabi dan Rasul akan membuat anak mengerti mana yang benar dan mana yang salah. Anak juga akan memiliki budi pekerti yang baik. Dan juga pendidikan agama mempunyai fungsi yang begitu penting dapat membentuk manusia yang berilmu, berahklak beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. pendidikan agama mulai di kenalkan dari kecil dalam lingkungan keluarga dan di lanjutkan di sekolah baik itu sekolah umum maupun madrasah.