Agama memiliki
peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkup
keluarga maupun dalam lingkup bermasyarakat, karena agama adalah yang mengatur
segala kegiatan manusia di segala aspek kehidupan dan tentunya agama
mengarahkan manusia kepada sesuatu kebaikan pribadi maupun kebaikan bersama dan
menjauhkan dari segala keburukan dan segala yang merugikan diri maupun
masyarakat, oleh sebab itu agama merupakan nasehat bagi seluruh umat terutama
umat islam sebagaimana yang Rasulullohﷺ bersabda dalam sabdanya yang terdapat pada hadits arba’in
hadits ke 07 dari 42 hadits beliau bersabda :
عن أبي رقية تميم بن أوس الداري رضي الله عنه, أن النبي صلى الله
عليه وسلم قال: «الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ» قلنا: لمن؟ قال: «لله, ولكتابه,
ولرسوله, لأئمة المسلمين وعامتهم». رواه مسلم
Dari Abu Ruqayyah Tamim
bin Aus ad-Daary radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama itu nasihat”. Kami pun bertanya, “Hak siapa
(nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu adalah hak Allah,
kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”. (HR.
Muslim)
Dengan penjelasan
hadits tersebut bahwa agama merupakan nasehat bagi kita yang di maksud nasehat
adalah agama merupakan acuan sebelum kita menjalankan segala aktivitas kegiatan
apakah itu baik bagi kita dan ada sumbernya dari sang baginda Rasulullohﷺ atau tidak dan apakah hal itu baik untuk kita atau buruk untuk
kita dan masyarakat disekitarnya maka dari itu di perlukanya pengetahuan untuk
mengetahui arti kebaikan dan keburukan dalam agama, karena sering kali kita
jumpai dalam kehidupan kita banyak sekali orang yang melakukan hal-hal yang
menurut mereka baik tetapi dalam agama tidak ada tuntunanya sebagai contoh di
sebuah desa saya masih terdapat orang orang yang beribadah dengan memohon
kepada orang yang menurut mereka sholeh dengan cara mereka mendatangi kuburan-kuburan
mereka sebagai perantara kepada Allah dalam memohon dan meminta sesuatu apa
yang orang tersebut inginkan disini ada kebenaran dimana letak kebenaran
tersebut yaitu di meminta kepada Allah akan tetapi cara mereka salah mengapa
saya bilang salah karena Allah berfirman dalam kitab-Nya yaitu alquran Allah
berfirman :
والذين اتخدوا من ذونه اوليآءمن ما نعبدهم الاّ ليقرّبونا زلفى
ان الله يحكم بينكهم في ماهم فيه يختلفون ان الله لا يهدي من هو كادب كفّار.
“ Dan orang-orang yang mengambil wali (pelindung)
selain Allah mereka (berkata) : “ kami tidaklah menyembah mereka melainkan agar
mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sesungguhnya
Allah akan memutuskan dianatara mereka tenatang apa yang mereka berselisih
padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan kufur.”
(Q.s Az-Zumar : 03)
Dan masih banyak dalil lainya yang melarang akan hal tersebut dengan
demikian bahwa tindakan tersebut menyelisi aturan agama islam tentunya karena
meminta sesuatu kepada Allah tidak perlu adanya perantara sebagaimana yang
telah Allah firmankan dalam firmanya yaitu Q.s Al-Baqoroh : 186
واذا سألك عبادي عنّي فانّي قريب
“ Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu( Muhammad ﷺ
)tentang Aku,maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat.” ( Q.s Al-Baqoroh : 186 )
Dan
Rasulullohﷺ
pun bersabda :
انكم
تدعون سميعا قريبا وهو معكم
“Sesungguhnya,
kalian memohon kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Mahadekat dan Dia senantiasa
bersama kalian ( dengan ilmu-Nya ).” (HR.Muslim)
Dengan pernyataan
hadits diatas bahwa sudah jelas larangan meminta pertolongan kepada selain
Allah maupun meminta pertolongan kepada Allah namun melalui perantara karena
menggunkan perantara itu sama saja menyekutukan Allah, mengapa demikian karena
jika kita niatnya meminta kepada Allah namun dengan perantara dan itu sama saja
kita meminta kepada orang mati tersebut bisa di katakana demikian dan itu
disebut menyekutukan Allah dan orang yang mengsekutukan Allah termasuk
perbuatan syirik besar sebagaimana yang Allah firmankan dalam firma-Nya dalam
Q.s Al-Maidah : 72
من
يشرك باالله فقد حرّم الله عليه الجنّة ومأوىه النار وما للظلمين من انصار
“ Sesungguhnya
barangsiapa mengsekutukan Allah maka sungguh Allah mengharamkan baginya surga
dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang
zalim itu.” (Q.s Al-Maidah :72)
Dan ap
aitu syirik?
Syirik
adalah menyamakan sesuatu atau seseorang dengan Allah dalam nama-nama, sifat
yang menjadi kekhususan Allah.
Mengapa
hal demikan masih sering terjadi di kalangan masyarakat tidak lain tidak bukan
karena mereka mengikuti apa yang nenek moyang mereka lakukan dulu, mengapa
demikian jika kita bertanya kepada salah seorang dari mereka yang melakukan tindakan tersebut niscaya
mereka menjawab “dulu orang tua kami beribadahnya seperti ini” hal ini
karena kurangnya pengetahuan mereka tentang agama dan perlunya kita mengajarkan
akan kebaikan petunjuk kepada mereka
agar mereka menjalankan ibadah sesuai dengan apa yang telah Allah dan Rasulﷺ
perintahkan dan ajarkan jikalau mengerjakan suatu ibadah tanpa adanya landasan
atau dasar sama saja sia-sia yang kita dapat hanyalah capek saja tapi tidak
mendapatkan ganjaran disisiNya dijelaskan dalam kaidah fiqih bahwa :
لأصل
في العبادة الحظر, فلا يشرع منها الاماشرعه الله ورسوله
“ Hukum
asal dalam ibadah adalah terlarang, maka suatu ibadah tidak di syariatkan
kecuali ibadah yang di syariatkan oleh Allah dan Rasul-Nyaﷺ.”
Maksudnya adalah semua ibadah
yang tidak ada syariatnya dilarang jika demikan maka otomatis ibadah tersebut tertolak
mak yang kita dapat dari ibadah yang tertolak itu hanyalah capak saja kecuali
ibadah yang ada tuntunanya baru bernilai di sisi-Nya berupa ganjaran dari
Alllah.
Pengetahuan juga merupakan
sesuatu yang penting karena dengan pengetahuan kita bisa menunaikan hak-hak
kita mulai dari diri sendiri keluarga dan bermasyarakat maupun beragama
tentunya dengan pengetahuan pula kita bisa melakukan sesuatu dengan mudah, bijaksana,
dan efisien tentunya karena banyak sekali orang tidak mengetahui suatu hal
tetapi dia mengklaim bahwa hal tersebut itu salah dan tidak ada landasanya karena
yang mereka ketahui dari salah satu sisinya saja tanpa adanya sumbernya dalam
agama maupun perkataan ulama sebagai contoh di tempat saya tinggali ada
sesorang yang memiliki anak akan tetapi anak tersebut sering sekali sakit
kemudian nama anak tersebut diubah menjadi namanya selamet dengan alasan
agar anak tersebut terhindar dari penyakit hal ini menunujkan bahwa kurangnya
pengetahuan di kalangan masyarakat sekitar memang bener nama adalah doa akan
tetapi selain dari nama itu kita juga bisa mengetahui apa penyebab sakit
tersebut mungkin penyebab sakit tersebut bisa jadi dengan faktor lingkungan,
makanan, atau lain sebagainya jadi bukan semata-mata karena nama tersebut.
Selain dari itu pengetahuan
juga bisa memudahkan kita dalam beribadah kepada Allah lebih efisien dalam
menjalankan amalan kepada Allah dan memudahkan kita dalam menjalani segala
aspek kehidupan dikalangan masyarakat masih banyak orang yang melakukan ibadah
sesuai dengan apa yang ia mau atau ia mengikuti dari leluhur mereka sebagai
contoh di tempat say tinggal masih bnayak orang yang melakukan sesuatu yang
tidak ada kaitanya dengan agama islam tentunya contohnya jika ada orang yang
meninggal ketika membawa dan mengiringi jeazah kea lam kubur mereka sambal
meyebarkan uang entah uang koin, uang kertas beserta bunga mawar entah apa
alesan yang mereka lakukan tersebut dan hal ini menurut saya juga salah
melakukan hal tersebut karena apa alesanya dan menurut saya itu merugikan membuang-buang
uang karena lebih baik uang tersebut di berikan kepada orang yang berhak
menerimanya dan dari sisi lain juga dalam agama orang yang telah mengamai
musibah orang meninggal atau salah satu dari keluarga meninggal harusnya di
bantu di kasihi akan tetapi mereka malah justru mebuang-buang harta hal ini sangat bertentangan dengan
hadist Nabiﷺ yaitu beliau bersabda :
انّ الله لا يرضى لكم ثلاثاويكره لكم
ثلاثا فيرضى لكم أن تعبدوه ولاتشركوابه شيئا وان تعصموا بحبل الله جميعا ولا
تفرّقوا ويكره لكم قيل وقال وكثرةالسؤال واضاعة المال
“ Sesungguhnya Allah meridhoi
tiga hal dan membenci tiga hal bagi kalian. Dia meridhoi kalian untuk
menyebah-Nya, dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, serta berpegang
teguhlah kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah. Dia pun membenci
tigal hal bagi kalian, menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak
bertanya dan membuang-buang harta.” (HR.Muslim no.1715)
Dengan di sebutkanya hadits
diatas sudah jelas bahwasanya tindakan memebuang buang harta sesuatu yang di
benci Allah tetapi di tempat saya masih banyak orang yang melakukan hal
demikian itulah menagapa mereka masih menjalankan Sesutu tersebut karena masih
kurangnya pengetahuan dari mereka akan hal-hal tersebut, mereka hanya mengikuti
apa yang telah orang dulu kerjakan ddan menurut mereka perbuatan demikian
adalah perbuatan yang benar dan ada tuntunanya “menurut mereka.”
Kemudan di tempat saya tinggali
masih ada orang yang mempunyai ilmu tetapi mereka tidak mememahi selain ilmu
tersebut sehingga seringkali yang menurut dia salah dia langsung mengkaim bahwa
hal tersebut tidak ada dasra dari Al Quran maupun sunnah dan langsung
membid’ah-bid’ahkan perbuatan tersebut
seperti halnya contoh melakukan kunut subuh memang Sebagian ulama ada
yang tidak mebolehkan dan ada juga yang membohkan kuntu subuh dan yang
membolehkan kunut subuh itu adalah madhab Syafi’I dan madhab Maliki dua ulama
tersebut berpendapat bahwa tidak ada kunut kecuali pada sholat subuh saja
menurut imam Maliki dan tidak ada kunut dalah sholat witir kecuali ketika
separuh akhir dari bulan Ramadhan dan
tidak ada kunut dalam sholat lima waktu kecuali sholat subuh dan pada kondisi
ketiak kaum muslimim mengalami musibah menurut imam Syafi’I dan dengan demikain
bahwa kunut subuh merupakan sesuatu yang dibolehkan oleh syariat memang ada
ulama yang tidak mensyariatkan seperti imam Hambali dan imam Hanafi tetapi
dengan demikian bukan berarti seartus persen tidak di syariatkan melainkan
jangan memandang dari satu sisi saja dalam melaksanakan suatu ibadah dan hal
ini masih sering terjadi di tempat saya tinggali yang mana mereka hanya
memandang dari satu sisi pendalilan saja dalam melaksankan suatu ibadah jadi
yang menurut dia itu tidak sesuai dengan apa yang dia ketahuai dia mengatakan
bahwa hal tersbut salah bahwa dalam beribadah kita bisa melukan apa saja selagi
ada dalil dan dalil tersebut tidak palsu atau lemah.
Wallahu a’lam bishawab
Penulis
: Toriq Abdul Azis (mahasiswa
Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Nama : Husnul Hotimah
BalasHapusNim : 2109010056
Prodi : Sastra Inggris (semester 4)
Saya mempunyai pendapat yang sama dengan artikel di atas. Menurut saya manusia harus beragama karena agama berperan sangat penting dalam mengatur sendi sendi kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Jika seseorang tidak beragama, maka dengan mudah dia akan terjerumus ke dalam kemaksiatan. Tetapi, meskipun kita sudah beragama, alangkah baiknya kita belajar bersama mana yang baik dan buruk dalam aturan agama itu. Supaya kita tidak termasuk orang yang syirik seperti yang dicontohkan pada artikel diatas.