Saya dibesarkan
di desa Ledug, yang berada di dekat Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Saat
saya kecil saya pernah di bawa ke sebuah pengajian tetapi saya tidak mengetahui
organisasi apa yang mengadakannya, perkiraan saya kajian rutin yang di adakan
di rumah-rumah secara bergiliran di selengarakan oleh Aisyiah. Saat pengajian,
karena saya masih ber umur kurang lebih tiga tahun, saya bermain dengan
anak-anak teman Ayah saya. Pendidikan TK saya di TK UMP. Dahulu tidak seperti
TK yang sekarang.
Masjid yang berada di UMP yaitu Masjid K.H Ahmad Dahlan pun berubah menjadi
lebih megah. Saat saya kecil saya mungkin belum
memikirkan organisasi Muhammadiyah itu apa, saya belum tahu, begitu pula dengan
organisasi yang lain. Saya saat kecil belum tahu yang menonjol dalam organisasi
Muhammadiyah di lingkungan saya. Mungkin yang menonjol di lingkungan saya adalah
adanya Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tetapi gedungnya ada yang tidak
seperti sekarang. Secara fisik UMP semakin berkembang. Saat kecil saya belum
tahu seluk-beluk yang ada di UMP.
Di lingkungan
saya banyak bangunan kost-kostan. Di lngkungan saya organisasinya berbeda-beda
tetapi rukun. Dan mata pencahariaannya berbeda-beda. Saat saya dijenjang
sekolah menengah pertama (SMP) saya membantu aktivis masjid K.H Ahmad Dahlan,
sebelum SMP pun saya sering shalat di Masjid K.H Ahmad Dahlan tetapi, setelahnya
saya bermain. Saat SMP, saya membantu kegiatan amaliyah Ramadhan di Masjid UMP,
seperti menyiapkan ta’jil untuk berbuka puasa, membuat amplop untuk dibagikan
ke dosen-dosen, karyawan,dll. Untuk diisi uang seikhlasnya guna menyumbangkan
dana untuk kegiatan amaliyah ramadhan.
Agenda amaliyah ramadhan seperti, menyiapkan ta’jil untuk berbuka puasa,
baksos, kajian, lomba, zakat.dll. Saat ini mungkin lebih berkembang. Itu adalah salah satu wujud perkembangan gerakan Muhammadiyah
melalui masjid dan sekaligus universitas. UMP juga menyelengarakan Shalat Iedul
fitri dan adha, menyelengarakan qur’ban yang Inshaa Allah terus berlanjut
kedepannya. Saat malam Idul Fitri/Adha aktivis masjid menyiapkan shaf untuk
shalat keesokan harinya. Saya pernah di beri baju dan uang dari ikatan remaja
masjid K.H Ahmad Dahlan, itu adalah bentuk penghargaan kepada masyarakat dan
kemakmuran dari Masjid K.H Ahmad Dahlan.
Saat di jenjang
SMA saya mulai mengetahui seluk-beluk gerakan Muhammadiyah dan lingkungan. Di
lingkungan saya ternyata banyak yang berorganisasi selain Muhammadiyah. Tetapi
tidak terlalu terlihat kegiatan yang di luar organisasi Muhammadiyah. Memang di
lingkungan saya sekarang masih bercampur dengan kegiatan adat, kebiasaan.dll
yang bukan di ajarkan oleh Muhammadiyah. Alhamdullilah, sampai sekarang warga
kami tetap rukun walaupun organisasinya heterogen. Di lingkungan saya awalnya
tidak ada mushala, menjadi ada, kemudian menjadi masjid. Masjid di lingkungan
saya tidak merujuk atau berpihak pada salah satu organisasi.
Masjid kami
netral. Untuk gerakan Muhammadiyah di lingkungan saya yaitu Aisyiah, Pimpinan
Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Ranting Muhammadiyah, itu yang saya ketahui,
mungkin di luar sana masih banyak lagi. Untuk perkembangan dalam segi
pendidikan di lingkungan saya tidak hanya perguruan tinggi saja, tetapi ada SD
UMP, SMP UMP. Itu menunjukkan perkemabngan semakin pesat. Untuk klinik di UMP
tersedia. Untuk membayar zakat di lingkungan saya bisa hanya memangil petugas
zakat, kemudian datang dari rumah kerumah.
Bagi saya
Muhammadiyah sangat membantu masyarakat dalam beribadah maupun berkegiatan
sehari-hari. Saat saya melanjutkan jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah, saya
mengetahui bahwa tidak semua di UMP itu Muahmmadiyah semua. Tetapi saya tidak
membeda-bedakan berdasarkan organisasi maupun yang lain kami hidup rukun
bersama.
Penulis : Muhammad Husain Nur
Faiz Assyifa (mahasiswa Prodi Sastra Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto)