Sebagai anggota
Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia, saya tumbuh di
lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh nilai dan prinsip organisasi kami.
Namun, dinamika Muhammadiyah, organisasi Islam terkemuka lainnya di Indonesia,
juga berperan penting dalam membentuk lingkungan di sekitar saya. Dalam esai
ini, saya akan merefleksikan dinamika Muhammadiyah di lingkungan saya dan
posisi saya sebagai anggota Nahdlatul Ulama di lingkungan Muhammadiyah.
Muhammadiyah,
didirikan pada tahun 1912, adalah gerakan sosial-keagamaan yang mempromosikan
pendidikan Islam, kesejahteraan sosial, dan dialog antaragama di Indonesia.
Prinsip gerakan ini didasarkan pada ajaran Alquran dan Hadits, dan menekankan
pentingnya keadilan sosial dan pengabdian masyarakat. Pengaruh Muhammadiyah
terhadap masyarakat Indonesia terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, antara
lain pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Sebagai anggota
Nahdlatul Ulama, saya dibesarkan di lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh
prinsip dan nilai organisasi kami. Nahdlatul Ulama yang didirikan pada tahun
1926 juga merupakan gerakan sosial keagamaan yang mengedepankan pendidikan
Islam, keadilan sosial, dan pengabdian masyarakat. Organisasi kami memiliki
pendekatan yang berbeda terhadap Islam dibandingkan dengan Muhammadiyah, dan
kami memiliki seperangkat nilai dan prinsip kami sendiri yang memandu tindakan
kami.
Terlepas dari
perbedaan organisasi kami, saya mulai menghargai dinamika Muhammadiyah di
lingkungan saya. Penekanan gerakan pada kesejahteraan sosial dan pengabdian
masyarakat berdampak positif bagi masyarakat di sekitar saya. Saya telah
menyaksikan sendiri dampak program-program Muhammadiyah di bidang pendidikan,
kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Muhammadiyah juga berperan penting dalam
mempromosikan dialog antaragama dan membangun jembatan antar komunitas agama
yang berbeda di Indonesia.
Sebagai anggota
Nahdlatul Ulama, saya juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan anggota
Muhammadiyah dan belajar dari pengalaman mereka. Sementara organisasi kami
memiliki pendekatan yang berbeda terhadap Islam, kami memiliki tujuan yang sama
untuk mempromosikan keadilan sosial dan pelayanan masyarakat. Saya menghargai
keragaman pendapat dan perspektif dalam komunitas Islam di Indonesia, dan saya
percaya bahwa kita dapat belajar dari pengalaman satu sama lain.
Namun, sebagai
anggota Nahdlatul Ulama, saya juga memiliki kekhawatiran tentang interpretasi
Islam yang dianggap konservatif dan ortodoks oleh beberapa anggota
Muhammadiyah. Meskipun gerakan ini mempromosikan keadilan sosial dan pelayanan
masyarakat, ada kritik bahwa pendekatannya terhadap hak-hak perempuan dan hak
asasi manusia tidak cukup progresif. Sebagai anggota organisasi yang menekankan
inklusivitas dan keragaman, saya percaya pentingnya mempromosikan interpretasi
Islam yang lebih progresif yang konsisten dengan nilai dan prinsip modern.
Selain itu, saya
percaya bahwa sebagai anggota organisasi Islam yang berbeda, kita juga harus
mengupayakan kerja sama dan kolaborasi yang lebih besar. Meskipun terdapat
perbedaan historis dan ideologis antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, saya
yakin kita dapat menemukan titik temu dan bekerja sama untuk kebaikan
masyarakat Indonesia yang lebih besar.
Salah satu cara
untuk mendorong kolaborasi yang lebih besar adalah melalui kegiatan dan acara
antar organisasi. Misalnya, program kesejahteraan sosial bersama atau acara
dialog antaragama dapat menyatukan anggota dari organisasi yang berbeda dan
mendorong saling pengertian dan rasa hormat. Kegiatan tersebut juga dapat
menampilkan keragaman pendapat dan perspektif dalam komunitas Islam di
Indonesia, yang dapat membantu menghilangkan stereotip negatif dan meningkatkan
keharmonisan.
Lebih jauh lagi,
sebagai anggota Nahdlatul Ulama, saya yakin organisasi kita bisa belajar dari
penekanan Muhammadiyah pada modernisasi dan inovasi. Muhammadiyah berada di
garis depan dalam mempromosikan kewirausahaan Islam dan inovasi teknologi di
Indonesia. Misalnya, gerakan tersebut telah mendirikan berbagai bisnis dan
startup yang melayani kebutuhan komunitas Muslim Indonesia. Inisiatif ini telah
membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di negara ini.
Nahdlatul Ulama
juga bisa mendapatkan keuntungan dari mempromosikan inovasi dan modernisasi
dalam organisasi kami. Misalnya, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk
mempromosikan pendidikan Islam dan program pengabdian masyarakat. Kita juga
dapat mengeksplorasi cara-cara baru untuk terlibat dengan kaum muda kita dan
mendorong partisipasi aktif mereka dalam organisasi.
Kesimpulannya,
dinamika Muhammadiyah di lingkungan saya berdampak positif bagi masyarakat
sekitar saya. Sebagai anggota Nahdlatul Ulama, saya sangat menghargai keragaman
pendapat dan cara pandang umat Islam di Indonesia. Dinamika Muhammadiyah di
lingkungan saya juga menjadi sumber inspirasi dan refleksi bagi saya sebagai
anggota Nahdlatul Ulama. Sementara organisasi kami memiliki pendekatan yang
berbeda terhadap Islam, kami memiliki tujuan yang sama untuk mempromosikan
keadilan sosial dan pelayanan masyarakat. Namun, saya percaya bahwa penting
untuk mempromosikan interpretasi Islam yang lebih progresif yang konsisten
dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip modern.
Sebagai anggota
organisasi Islam yang berbeda, saya percaya bahwa kita dapat belajar dari
pengalaman dan perspektif satu sama lain. Dengan mempromosikan kolaborasi,
inovasi, dan modernisasi yang lebih besar, kita dapat terus membangun
masyarakat yang lebih inklusif dan beragam yang sejalan dengan nilai dan
prinsip Islam kita.
Penulis
: Dhea Gladys
Maharani (mahasiswa Prodi
Sastra Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto)