Kehidupan bertoleransi adalah landasan
penting dalam membangun masyarakat yang harmonis, damai, dan inklusif. Di lingkungan
sekitar saya, mereka mengedepankan nilai-nilai moderat, kehidupan bertoleransi
menjadi prinsip yang diperjuangkan dengan tekad yang kuat. Organisasi Islam
juga mendedikasikan dirinya untuk membangun hubungan yang harmonis antara umat
Islam dan umat beragama lain serta memperkuat kerukunan sosial dalam
masyarakat.
Karena di sekitar
tempat tinggal saya kebanyakan dari mereka adalah Muhammadiyah saya melihat salah
satu wujud nyata dari kehidupan bertoleransi di kalangan Muhammadiyah adalah
melalui dialog antaragama. Mereka mendorong anggotanya untuk
terlibat dalam dialog yang saling menghargai dan saling memahami dengan umat
beragama lain. Dialog ini bertujuan untuk memperluas wawasan keagamaan,
mempererat hubungan sosial, dan menghancurkan tembok pemisah yang mungkin ada. Dalam
dialog ini, Muhammadiyah menekankan pentingnya kesamaan nilai-nilai universal
yang terdapat dalam agama-agama, sehingga memungkinkan terciptanya pemahaman
yang lebih baik antarumat beragama.
Muhammadiyah juga menggalakkan
kegiatan keagamaan bersama antara umat Islam dan umat beragama lain. Contohnya,
mereka menyelenggarakan acara buka puasa bersama, perayaan Idul Fitri, atau doa
bersama untuk perdamaian. Dalam momen-momen tersebut, Muhammadiyah
memperlihatkan semangat saling berbagi dan saling merayakan keberagaman. Hal
ini memberikan kesempatan bagi umat beragama untuk saling mengenal,
menghormati, dan memperkuat ikatan sosial yang positif.
Toleransi dalam pendidikan juga
menjadi perhatian utama. Melalui lembaga pendidikan seperti sekolah, pesantren,
dan perguruan tinggi, bisa diterapkan nilai-nilai toleransi dalam kurikulum dan
pengajaran. Mereka mengajarkan kepada siswa pentingnya saling menghormati,
saling memahami, dan bekerja sama dengan orang-orang dari berbagai latar
belakang agama dan budaya. Dengan pendekatan seperti ini, organisasi Islam
berupaya menciptakan generasi muda yang berpikiran terbuka, menghargai
perbedaan, dan siap berkontribusi dalam membangun masyarakat yang harmonis.
Muhammadiyah tidak memandang latar
belakang agama atau suku dalam memberikan bantuan kepada mereka yang
membutuhkan. Mereka menjalankan prinsip-prinsip Islam tentang keadilan sosial
dan kepedulian terhadap sesama. Melalui kegiatan ini, Muhammadiyah
memperlihatkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan lebih kuat daripada perbedaan
agama. Selain itu, kehidupan bertoleransi tercermin dalam sikap dan perilaku dari
setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berinteraksi dengan tetangga,
teman, dan rekan kerja yang berasal dari berbagai agama dan budaya dengan sikap
saling menghargai, menghormati, dan menghormati perbedaan. Mereka menjadikan
kehidupan harmonis dan saling menghargai sebagai bagian integral dari praktek
keagamaan mereka.
Dari apa yang
saya lihat di lingkungan sekitar saya, Muhammadiyah atau NU atau organisasi
Islam lainnya bisa menjadi contoh nyata komitmen dalam mewujudkan kehidupan
bertoleransi. Melalui dialog antaragama, kegiatan keagamaan
bersama, pendidikan toleransi, keterlibatan dalam kegiatan sosial, dan sikap
saling menghargai dalam kehidupan sehari-hari, Muhammadiyah membangun landasan
yang kuat untuk masyarakat yang inklusif, berlandaskan kerukunan sosial, dan
persatuan antarumat beragama. Dalam visi Muhammadiyah, kehidupan bertoleransi
adalah panggilan yang diwujudkan melalui aksi nyata, mendorong semua umat
beragama untuk hidup berdampingan dengan damai, saling memperkaya, dan saling
menghormati keberagaman yang ada dalam masyarakat.
Penulis : Anissa
Maharani Triana Putri (mahasiswa Prodi Sastra Inggris
Universitas Muhammadiyah Purwokerto)