Pada
hari Selasa, 16 Mei 2023 kami melakukan wawancara berkaitan dengan
kemuhamadiyahan bersama Bapak Karyono selaku Pimpinan Muhammadiyah cabang
Kembaran. Beliau terpilih menjadi pimpinan cabang pada saat muktamar ke 46.
Beliau telah menjabat terhitung sampai sekarang sudah 12 tahun. Sebagai
pemimpin cabang melihat dinamika antara Muhammadiyah dengan organisasi lain
harmonis dan saling melengkapi, seperti contohnya pada saat ada kegiatan
musyawarah cabang pemimpin dari organisasi lain seperti NU diundang untuk
menghadiri acara tersebut. Kemudian diacara lain juga antara Muhammadiyah dan
Nahdhatul Ulama.
Mengenai
Kerjasama antar orgaisasi masyarakat ini terjalin dengan baik, seperti
pelakasanaan sholat idul fitri yang berbeda hari maka saling membantu. Kemudian
Ketika acara tahun baru islam mengadakan pawai bersama antara Muhammadiyah dan
Nahdatul Ulama. Program ungulan dari beliau selama menjabat sebagai pimpinan
cabang ini salah satunya dengan mendirikan ranting-ranting Muhammadiyah di
daerah yang belum ada ranting disetiap desa tersebut. Tugas utamanya yaitu
melaksanaan pembinaan dan pengembangan ranting cabang kembaran. Kegiatan ini
diisi dengan kajian dan pengajian akbar.
Salah
satu startegi yang dilakukan oleh Bapak Karyono dalam bersosialisasi dengan
warga Muhammadiyah yang sudah ada di setiap daerah di Kecamatan Kembaran,
walaupun belum mempunyai tempat yang memang disediakan untuk berkumpul. Bapak
Karyono memiliki caranya sendiri yaitu dengan mengadakan pertemuan di
rumah-rumah warga sekitar sehingga warga sekitar merasa tidak ada Batasan
dengan Bapak Karyono. Dan pertemuan seperti ini juga bukan hanya satu kali atau
beberapa kali saja namun hal ini menjadi hal yang wajib dilakukan oleh Bapak
Karyono sebagai wujud mengayomi masyarakatnya. Tak hanya itu untuk lebih
memberikan hal yang lebih bermanfaat lagi, Bapak Karyono juga mempunyai program
kerja unggulan yaitu mengadakan pengajian akbar untuk warga Muhammadiyah di
daerah -daerah tersebut tetapi bisa juga diikuti oleh umum.
Pengajian
rutin seperti itu juga dilakukan di daearah kecamatan kembaran yang belum
memiliki ranting Muhammadiyah, selain pengajian juga diadakan motivasi-motivasi
oleh Bapak Karyono. Dengan strategi seperti itu, selama menjabat menjadi
Pimpinan Cabang Daerah Kembaran Bapak Karyono sudah berhasil mendirikan
ranting-ranting Muhammadiyah di daerah-daerah kecamatan kembaran yang belum
memiliki ranting Muhammadiyah.
Bapak
Karyono juga mengatakan bahwa organisasi masyarakat yang ada di kecamatan
Kembaran, organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, dan yang
lainnya tidak pernah ada terjadinya perbedaan pendapat yang menyebabkan konflik
atau kegaduhan diantaranya. “Alhamdulillah tidak pernah terjadi tidak pernah
terjadi konflik antara ormas yang ada”
Tidak
adanya konflik yang terjadi, ini menandakan bahwasanya para pemimpin ormas
berhasil membawa kerukunan di kehidupan sosialnya, tak hanya itu hal ini juga
menandakan bahwa antar masyarakat di daerah tersebut mampu saling merasa
berkesinambungan dan keterkaitan satu sama lain sehingga konflik sangat minim
untuk terjadi.
Dalam
masa jabatannya ini Bapak Karyono sudah banyak sekali berjuang untuk mendirikan
ranting-ranting muhamadiyah didesa-desa yang belum ada ranting Muhammadiyahnya.
Ketika peresmian suatu ranting Muhammadiyah di desa, Bapak Karyono ini tentu
saja mengundang ormas yang lain untuk terlibat dalam acara tersebut. Sehingga
tidak ada rasa individualis, ormas lain diundang untuk menjadi tamu undangan
dan menjadi panitia yang terlibat juga didalam acara tersebut. Sehingga
organisasi masyarakat lain tidak merasa tak dianggap karena antara satu sama
lain saling membantu, saling menyadari dan saling menyadarkan peranan satu sama
lain. Dan tercipta rasa saling menghormati, saling membantu, dan saling
menghargai.
Sehingga
terbentuklah keharmonisan dalam kehidupan masyarakat di kecamatan Kembaran.
Ketika di desa-desa sudah memiliki ranting Muhammadiyah, untuk lebih menghidupkan
kegiatan-kegiatan ranting Muhammadiyah di desa tersebut Bapak Karyono memiliki
program unggulan yaitu mengadakan pertemuan rutin dengan warga sekitar dan
mengadakan acara-acara yang bertujuan untuk mempererat hubungan pemimpin dan
warganya.
Selama
melakukan program kerja, Bapak Karyono tidak dengan peran pemerintah, karena
dalam melakukan program kerja yang tentunya sesuai dengan arahan pada saat
Musda (Musyawarah Daerah) Muhammadiyah bekerja sendiri tanpa adanya peran
pemerintah, seperti misalnya dalam mendirikan sebuah masjid Muhammadiyah, untuk
mendapatkan dana pembangunan biaya masjid tersebut biasanya diberikan oleh para
donator dan warga ormas Muhammadiyah.
Diakhir
wawancara, Bapak Karyono memberikan pesan kepada kami sebagai mahasiswa yang
berkuliah di perguruan tinggi Muhammadiyah. Beliau menyampaikan bahwa kita
sebagai generasi muda yang kedepannya akan menjadi calon-calon pemimpin dan
penerus perjuangan bangsa ini , diharapkan lebih mau untuk mengenal dan belajar
lebih tentang Muhammadiyah. Kenali mandhab Muhammadiyah yang lainnya, kenali
islam yang ada di Muhammadiyah. Serta tidak lupa memberikan motivasi agar kita
selalu menjadi orang yang jujur dan melakukan pekerjaan dengan dilandasi niat
karena ibadah, semangat dan terus menjadi generasi mulslim yang baik.
Penulis
: Danica Salsava Tanusi, Triani Rizkiana, Asifa Khoerunnisa, Citra Anggita,
Shalsa Nabila Amandasari (mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas
Muhammadiyah Purwokerto)