Muhammadiyah
adalah organisasi Islam yang selain berkiprah dalam dakwah juga berkiprah dalam hal kesejahteraan umat. Maka dari itu KH.Ahmad
Dahlan mewariskan Amal Usaha Muhammadiyah yang nantinya bisa diteruskan
kepada generasi berikutnya. Dan tujuan dari KH Ahmad Dahlan pun terwujud
sampai sekarang, dibuktikan dengan terbangunnya banyak AUM yang sudah menyebar ke seantero dunia. Melihat
kondisi Muhammadiyah yang saat ini banyak berkembang dalam amal usaha Muhammadiyah, sebagaimana yang
telah diakui bupati brebes Hj. Idza Priyanti pada tahun 2022 lalu yang mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi
besar yang telah berperan aktif dalam
mengisi pembangunan. Muhammadiyah selalu menempatkan diri pada posisi siap
siaga dalam banyak aspek kehidupan
manusia. Seperti Pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi, panti asuhan, panti jompo, rumah sakit, zakat, bank
persyarikatan serta Lembaga-lembaga lainnya yang bersinegri dengan program pembangunan daerah maupun bangsa.
Sebagai
organisasi islam yang berwawasan kemajuan, Idza juga berharap Muhammadiyah
tetap melanjutkan peran sejarahnya,
menjadi pembawa misi pencerahan dalam menjawab tentang zaman. Jadikan dakwah islam yang berkemajuan
sebai motor pembaruan pemahaman agama yang rasional dan terbuka pada kemajuan
ilmu pengetahuan, namun berkarakter moderat
yang sejuk,teduh, dan berkeadaban. Hal ini menjadi
sorotan penting bagi banyak orang di dunia khususnya di Indonesia. Terlihat sekali kiprah dakwah
Muhammadiyah berkembang pesat. Dari terstrukturnya tatanan Pimpinan Pusat sampai
Pimpinan Ranting Muhammadiyah. Dari sana kita bisa melihat bahwa sasaran dakwah Muhammadiyah tidak hanya pada satu target
saja.
Namun dalam setiap
progres dan rencana yang dijalankan, tetap saja akan menemui dinamika- dinamika yang beragam. Terlebih
Muhammadiyah adalah organisasi besar yang hampir ada di setiap daerah meskipun masih
ada organisasi lain yang lebih dominan
sumber daya manusianya.
Dinamika yang
terjadi dalam pergerakan Muhammadiyah tak jauh dari kekurangan sumber daya manusia untuk melanjutkan perjuangan dan
kurangnya kesadaran pada masing-masing individu yang menduduki peran penting
dalam kepengurusan Muhammadiyah di tingkat manapun.
Hal ini sering terjadi di
Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah. Seperti halnya di Pimpinan
Cabang Buaran yang menaungi sekitar
enam Pimpinan Ranting Muhammadiyah di bawahnya, yaitu ; Pimpinan Ranting
Muhammadiyah Buaran, Pimpinan
Ranting Muhammadiyah Bangbayan, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jipang, Pimpinan Ranting
Muhammadiyah Pengebatan, Pimpinan
Ranting Muhammadiyah Jetak,
dan Pimpinan Ranting
Muhammadiyah Tanjung Cipanas.
Dinamika kondisi
Muhammdiyah yang saya fokuskan ada di Pimpinan Ranting Muhammadiyah Buaran, tempat saya tinggal. Untuk kondisi warga Muhammadiyah sendiri
terbilang cukup efektif karena
kegiatan-kegiatan Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, dan Nasyiatul ‘Aisyiyah berjalan dengan baik, meskipun audience dari kegiatan-kegiatan tersebut belum bisa dikatakan ideal.
Sedangkan disana
tidak hanya terdapat Muhammadiyah, namun berdampingan dengan ormas sebelah yang juga punya tujuan sama tetapi
dengan jalan dan gerak yang berbeda pula. Dimana setiap ada kegiatan yang dilakukan oleh ormas sebelah, pasti ada tim
pengamanan khusus ormas mereka, sehingga disini terlihat solidaritas dari mereka tinggi
meskipun hanya di ranah desa.
Untuk warga
Muhammadiyah di sana masih berada pada koridor yang tepat. Bisa melaksanakan beberapa hal yang berhubungan dengan
kalender nasional. Seperti hari pertama puasa, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan hari hari
besar lain yang menjadikan hal itu penting untuk berkegiatan Muhammadiyah. Dan kerukunan antar dua
ormas disana pun berjalan dengan baik. Sama-sama saling menghormati, toleransi, dan kerjasama yang tinggi. Hingga
terkadang dilema dalam menolak ajakan mereka
yang biasanya melakukan hal hal khusus setelah kematian seseorang atau dalam
menyambut bayi yang lahir. Dan ini
tergantung pada masing-masing individu
yang tinggal disana.
Keberadaan AUM disana, sebenarnya terdapat dua bangunan
yang masih berdiri
sampai sekarang, yaitu SMP
Muhammadiyah Bantarkawung dan Masjid Al Hikmah. Keduanya masih beroperasi dijadikan pusat atau tempat pertemuan para
pengurus dan ortom yang ada. Namun, untuk kondisi saat ini bisa dikatakan mengkhawatirkan. Karena peminat di SMP Muhammadiyah
Bantarkawung semakin kesini semakin
sedikit. Parahnya, ada isu mengenai pembubaran sekolah itu karena tidak adanya
siswa. Disini terlihat dinamika
kondisi dan kesadaran para pengurus Muhammadiyah yang lebih berkuasa untuk lebih gencar dalam mendakwahkan
geraknya. Perhatian pihak yang
berwenang sangat berpengaruh pada eksistensi perkembangan AUM yang ada.
Karena, mempertahankan AUM adalah hal yang harus dilakukan dengan mengorbankan banyak hal, seperti biaya dan
waktu. Dan ia adalah yang mempunyai kesadaran tinggi akan hal ini.
Perlu adanya
tindak lanjut dari Pimpinan Daerah Brebes atau Pimpinan Cabang lain yang ikut serta membantu meningkatkan dan membantu
mempertahankan AUM. Sendiri bukanlah solusi yang tepat dalam mengerjakan hal besar, ini membutuhkan orang orang
yang paham dan kompeten. Karena jika
ditelusuri lebih dalam lagi, sebenarnya apa yang dikatakan oleh Idza dalam
anggapannya pada 2022 lalu itu akan
masih bisa dipertahankan. Terlebih jika adanya survey lebih lanjut yang bisa
dilakukan oleh Pimpinan Daerah
Brebes. Atau dari Pimpinan Cabang Buaran mengambil langkah bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Bumiayu agar setidaknya tidak ada
hal yang dihilangkan. Karena dalam geraknya
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bumiayu memiliki amal usaha yang bergerak
di bidang Pendidikan, Kesehatan, dan
ekonomi. Di bidang Pendidikan persyarikatan menyelenggarakan Lembaga perguruan yang langsung berada dibawah Majelis
Dikdasmen PCM maupun yang berada dalam naungan PRM dan mendapat pembinaan dari PCM melalui majlis dikdasmen. Lembaga
perguruan Muhammadiyah yang berada
langsung dalam penyelenggaraan majlus dikdasmen PCM adalah. Selain amal usaha dibidang Pendidikan juga menyelenggarakan amal
usaha dibidang Kesehatan yaitu rumah sakit Muhammadiyah “siti aminah”
Bumiayu, sedangkan di bidang
ekonomi memiliki koperasi
“surya sekawan”.
Penulis : Naelin Dinda Bekti Divayani (mahasiswa Prodi Manajemen Universitas
Muhammadiyah Purwokerto)