Kata “Muhammadiyah”. Iya,
Muhammadiyah. Kata yang sedikit asing untuk didengar bagi saya, tapi itu dahulu. Sekarang saya terbiasa untuk
mendengarnya, sampai-sampai menjadi salah satu bagian dalam kehidupan
saya untuk menuntut
ilmu. Lahir dan tumbuh dilingkungan pada satu pandang
mengakibatkan saya harus
bekerja dengan keras untuk menerima satu pandang yang berbeda. Banyak stigma
yang beredar menganai Muhammadiyah
tapi bagi saya itu hanya asumis yang tidak perlu dibantah, cukup dengar dan abaikan.
Beberapa orang selalu membedakan Islam dalam berbagai
hal, salah satunya
adalah Muhammadiyah.
Sebenarnya Muhammadiyah bukanlah hal besar yang harus dibedakan atau bahkan diperdebatkan. Hal semacam ini yang kemudian
menjadikan orang yang tidak mengenal
atau mengetahui tentang
Islam berfikir yang negatif dan terkesan ada batas atau gap nya. Saya rasa Islam hanya satu Islam saja, cara pandang saja yang membedakannya. Cukup sedikit memang orang yang dengan terang mengatakan
bahwa dirinya Muhammadiyah di sekitar lingkungan saya. Tidak ada perlakuan
khusus yang diperoleh jika
seseorang mengatakan dirinya Muhammadiyah atau pemeluk agama lain, semua sama saling menghormati. Masyarakat lebih
menghargai orang yang beradab dan mengetahui bagaimana dia bersikap
dibandingkan dengan seseorang
yang mendebatkan perbedaan agama
dan sudut pandang.
Gerakan Islam
yang terjadi di lingkungan saya bisa dikatakan
cukup pesat dan aktif dengan
adanya ormas dan remaja masjid, kegiatan ini
bertujuan agar remaja di lingkungan tetap aktif dan menjadi remaja yang islami. Adanya tempat mengaji (TPA)
sebagai tempat belajar mengajar anak-anak dengan berdasar pada Al-Quran dan kitab, Kegiatan muslimat yang
dilakukan oleh ibu-ibu sebagai tempat dakwah islami dan mewujudkan masyarakat yang makmur dan sesuia dengan ajaran agama
Islam. Hal ini menandakan bahwa Islam
sendiri diterima dengan baik oleh masyarakat. Tidak ada pembeda atau permusuhan,
salah satu contohnya yaitu jika ada
imam sholat yang menyatakan dirinya Muhammadiyah, maka semua masyarakat yang menjadi makmum akan
mengikuti sesuai arahan imam. Begitu pula sebaliknya jika ada imam shalat yang bukan dari Muhammadiyah maka makmum yang Muhammadiyah akan mengikutinya.
Dengan adab dan saling
manghargai sebagai pondasi dalam bermasyarakat. Begitu indah dan nyaman rasanya
jika antar umat beragama saling menghargai. Tidak bisa dipungkiri bahwa gerakan Muhammadiyah berkembang cukup pesat, berkembangnya kemajuan
teknologi dan pengetahuan masyarakat semakin mengerti bahwa dinamika Muhammadiyah di desa
sendiri memiliki pengaruh yang besar
dan berdampak pada perkembangan pengetahuan masyakarat, yang semula enggan atau
tertutup sekarang lebih terbuka dan
menerima cara pandang yang beda. Kondisi wilayah yang masih dalam kepulauan
jawa juga mendukung
atas keberlangsungan cepatnya
persebaran organisasi Muhammadiyah.
Hal ini ditandai dengan
banyaknya organisasi-organisasi Muhammadiyah yang tersebar luas dan anggota yang banyak. Salah satu penyebaran yang
dilakukan melalui interaksi kaum pedagang. Kaum pedagang melakukan penyebaran paham Muhammadiyah secara terbuka dalam
proses perdagangan jual beli. Penerapan
dalam bidang pendidikan juga menjadi faktor utama penyebaran Muhammadiyah.
Sudah banyak sekolah-sekolah
dilingkungan saya yang memiliki prinsip dan pandangan Muhammadiyah, salah satu contohnya yaitu
SD sampai dengan
SMK Muhammadiyah.
Selain itu, organisasi Muhammadiyah juga sangat kuat dan
royal terhadap sesama aggotanya, hal ini menjadikan eratnya tali persaudaraan
antar manusia yang berhasil dibangun.
Jaringan struktural dan majelis atau badan atau lembaga di Muhammadiyah yang jelas dan terstruktur yang secara fungsional menangani program-program tertentu
di lingkungan Muhammadiyah. Tidak terlepas dari figur Muhammadiyah juga
menjadi pendukung dalam cepatnya
dinamika Muhammadiyah. Figur Muhammadiyah yang saya ketahui yaitu Kiyai Haji
Ahmad Dahlan yang merupakan ulama
besar sekaligus merupakan pendiri Muhammadiyah. Beliau adalah putra keempat
dari tujuah bersaudara dari keularga K.H. Abu Bakar.
Muhamadiyah terus bergerak dalam berbagai bidang, tidak terkecuali
bidang politik. Dinamika politik secara langsung maupun yang tidak langsung, baik secara internal maupun
eksternal. Seperti yang saya ketahui bahwa dinamika politik ini mendapatkan sorotan yang luar biasa mengingat bidang ini membutuhkan energi politis yang cukup besar.
Ketidak-paduan hubungan antara pemerintah dengan umat Islam menyebabkan
banyak penyimpangan dan hambatan dalam berdakwah Muhammadiyah melalui peran Politik. Pendekatan yang
dilakukan melalui pemerintah yang saya ketahui
yaitu dengan tujuan untuk harkat dan martabat
manusia, pendekatan yang kedua
yaitu dengan nilia Islam dalam kehidupan sehari-hari. Peran politik memang sangat penting dalam pendekatan Muhammadiyah, tetapi tidak terlepas dari beberapa orang yang dengan sengaja mengatasnamakan pendekatan
Muhammadiyah sebagai keuntungan untuk pribadi dan bukan golongan, hal ini menjadikan suatu penyimpangan yang nyata adanya.
Pembelajaran Muhammadiyah
juga saya rasakan ketika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di salah satu universitas
yang berlandaskan pada pemahaman Muhammadiyah. Aneh rasanya ketika harus
mendengar Sang Surya pada pertemuan hari itu. Disaat semua orang dengan lantang
dan hafal bait demi bait, saya hanya terdiam dan berusaha beradaptasi dengan situasi yang ada. Menghargai perbedaan dan mencintai
keberagaaman merupakan kunci saya agar tetap pada batas yang seharusnya. Seakan semestapun mendukung ditandai dengan
cepatnya saya beradaptasi. Memiliki teman dengan latar belakang yang berbeda
merupakan suatu kebahagiaan bagi saya, dengan itu saya memiliki peluang
untuk terus belajar
dan meningkatkan value diri.
Tidak sedikit stagnasi yang saya lalui.
Diawali dengan asumsi yang
tidak pernah tervalidasi, hingga intuisi yang berkreasi. Oposisi yang terjadi antar temanpun mendukung
saya untuk melakukan
afirmasi diri. Organisasi otonom Muhammadiyah pun mengisi lingkungan kampus, seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bergerak dikalangan mahasiswa, ada banyak anggota yang mengikutinya dan merupakan
organisasi cukup aktif yang saya ketahui,
Tapak Suci Putera Muhammadiyah bergerak dikalangan aktivitas bela diri, dan
Hizbul Wathan bergerak dikalangan
aktivitas kepanduan.
Tidak hanya itu, ada banyak
materi yang berhubungan dengan ke-Muhammadiyah
salah satunya ada mentoring yang harus diikuti oleh semua mahasiswa pada tahun pertama, kelas ini diadakan untuk
meningkatkan minat, pengetahuan dan ketepatan mahasiswa dalam pembacaan Al-Qur’an serta menjadikan
mahasiswa menjadi pribadi yang islami dan berlandaskan pada kitab suci, kegiatan
ini pun terdapat
sertifikat kelulusan jika mahasiswa dan mahasiswi telah mekasanakan dan lulus dalam tes baca Al-Quran.
Organisasi lain yang menangani bantuan dan donasi yaitu Lazizmu, sempat saya mendapat
tugas untuk penggalangan bantuan sebagai bentuk kemanusiaan yang dilaksanakan
pada tahun pertama kuliah. Hal ini membantu saya dalam meningkatkan rasa
kepedulian dan kemanusiaan untuk
saling tolong menolong antar sesama manusia, dan tidak ada penghalang untuk berbuat kebaikan, karena Tuhan lebih maha
mengetahui apa yang umatnya lakukan.
Dalam kegiatan belajar mengajar pun berdasar sesuai visi
universitas yaitu unggul, modern dan islami. Hal ini ditandai dengan cara berpakaian mahasiswa dengan
celana panjang dan kemejanya serta mahasiswi dengan pakaian tertutup menggunakan hijab dan pakaian
panjangnya. Dengan sarana dan prasarana
yang mendukung aktivitas,
serta kredibilitas yang dimiliki. Sudah sekitar 2 tahun saya berada pada
lingkungan Muhammadiyah, sejak itu
pula saya merasa banyak perubahan. Sebentar, perubahan pada kalimat yang saya tulis mengenai bagaimana keindahan
yang tercipta antara umat beragama.
Hal ini saya alami ketika melihat bagimana teman saya benar-benar
saling menghargai, bagimana saya memiliki rasa kecintaan terhadap iman yang saya miliki, dan bagaimana saya memiliki
pemikiran yang jauh lebih luas dan dewasa dari
yang sebelumnya. Bersyukur sekali saya berada di lingkungan yang luar biasa
baiknya. Tetapi, dialog dini hari yang selalu
saya lakukan untuk terus melukiskan tinta pada ujian semesta. Esensi
yang ada dalam
ajaran Muhammadiyah sangat penting bagi masyarakat. Ruang gerak semakin
berkembang seiring berjalannya dinamika. Aksara yang saya buat hanya sebagai
bentuk dari bagaimana
asumsi dapat ditegakkan bukan sebagai
penyulut dalam perdebatan.
Penulis : Nurul Karimah
(mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purwokerto)