Agama yang terdiri dari ilham tentang yang sakral, sikap- sikap yang dituntun oleh perasaan yang berhubungan dengan sakral, kepercayaan- kepercayaan serta pengamalan- pengamalan yang mengekspresikan serta menguatkan sikap- sikap ini serta kesimpulannya pemilikan serta penerapan bersama kepercayaan- kepercayaan serta pengamalan- pengamalan oleh kelompok penganut dalam warga yang diisyarati oleh nilai- nilai moral yang sama. Intinya, ketaatan terhadap nilai- nilai moral berperan menyatukan kelompok penganut agama tiap- tiap ke dalam sesuatu warga sosial.
Agama dan moralitas sosial merupakan pilar yang sangat penting bagi teguh, tegak serta
kokohnya suatu masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu dua pilar tersebut perlu dicerna dan dicermati dengan arif oleh setiap manusia.
Sejatinya, kejayaan, kemajuan serta kesuksesan masyarakat, bangsa dan negara
dapat terlihat, selama agama dan moral tidak menghilang dalam kehidupan setiap
manusia. Kekuatan pengaruh agama terhadap nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari
akan bervariasi antara berbagai jenis agama dan tergantung kepada
ideology masyarakat penganut
agama itu. Selain itu hubungan kode moral dengan
agama juga bervariasi, tergantung kepada struktur masyarakat. Bagaimanapun
semua agama tampaknya berpengaruh kepada moralitas personal maupun sosial
Sedangkan sosialisasi merupakan upaya
mengenalkan nilai-nilai budaya pada individu sehingga mereka dapat menjadi
bagian dari masyarakat. Proses sosialisasi adalah pendidikan seumur hidup
melalui pemahaman dan penerimaan individu terhadap perannya dalam suatu
kelompok. Sosialisasi dapat terjadi melalui agen primer seperti keluarga yang
memiliki sifat emosional dan afektif, serta agen sekunder seperti teman dan perkumpulan yang lebih santai.
Tujuan dari sosialisasi adalah untuk
mengajarkan kebudayaan yang berlaku dalam kelompok tertentu
kepada individu dari segi peran dan
status sosial.
Agama dan kehidupan sosial sangat berkaitan
erat. Ajaran kepercayaan Islam digunakan sebagai referensi dalam sikap dan
prinsip dasar bagi para pengikutnya dalam interaksi sosial yang bersifat
toleran, solidaritas, dan menjaga kerukunan di dalam masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari berbagai aspek ajaran kepercayaan Islam, seperti halnya pada kepercayaan-kepercayaan lainnya. Pesan-pesan cinta dan kasih, menyebarkan
kedamaian terhadap sesama manusia serta kerukunan antar masyarakat menjadi
isyarat yang penting
dalam hal ini. Oleh karena itu, peran penyuluh kepercayaan menjadi sangat penting bagi
masyarakat pengikut kepercayaan. Salah satu dari fungsi penyuluh kepercayaan
adalah sebagai ujung tombak yang berhubungan langsung dengan masyarakat dalam
membina pengikut kepercayaan untuk menerapkan ajaran-ajaran kepercayaan dengan
benar.
Islam bukan hanya sebuah agama tetapi juga
sebuah cara hidup yang mencakup aspek keagamaan, sosial, dan budaya. Sebagai
cara bersosialisasi, Islam menawarkan pandangan
yang inklusif dan ramah
terhadap orang lain. Dalam Islam, penting untuk menjalin hubungan
yang baik dengan
orang lain dan
memperlihatkan kesopanan dan keramahan. Selain
itu, adab dan sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama juga ditekankan.
Selain itu, dalam Islam juga terdapat banyak tradisi sosial yang memperkuat
jalur komunikasi dan kebersamaan antarindividu dan masyarakat, seperti shalat
berjamaah, sahur bersama, dan berbagai acara sosial lainnya.
Sama seperti di sekitar saya, di perumahan
griya satria mandalatama juga banyak acara keagamaan yang diadakan, terutama
setelah bulan Ramadhan. Acara-acara seperti halal bihalal dan tasyakuran
diadakan secara rutin setiap tahun. Kegiatan-kegiatan ini dapat meningkatkan
dan mempererat rasa toleransi, solidaritas, dan lain sebagainya. Orang-orang dari agama
lain juga ikut serta dalam
acara ini. Dengan adanya
acara-acara ini, diharapkan bahwa masyarakat di sekitar kami akan lebih sering bersosialisasi.
Tak hanya itu, ada banyak
aktivitas lain seperti
pengajian berkala pada malam Jumat yang dihadiri
oleh para bapak bapak, serta pengajian rutin pada pagi hari Minggu
yang dihadiri oleh para
ibu-ibu. Selain itu, tersedia
juga TPQ untuk anak-anak belajar
Al-Quran yang diselenggarakan setiap hari Senin hingga
Kamis sore, dan para pengajar di TPQ tersebut juga diikuti oleh para ibu-ibu
sekitar. Selain itu, ada juga kegiatan tahlilan yang dilakukan untuk mendoakan
orang yang telah meninggal. Dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.
komplek saya juga menjunjung tinggi toleransi antar umat ber-agama
yaitu. Banyak masyakarat non- muslim ikut serta berpartisipasi dalam beberapa macam
kegiatan seperti membersihkan lingkungan sekitar masjid pada saat kerja bakti
yang biasanya dilkukan satu bulan sekali oleh masyakarat. Yang sudah dijelaskan
Dalam Al – Qur –a’n Allah berfirman dalam surah Al- Kafirun ayat 6 : “ untukmu
agamamu , dan untukkulah agamaku ’’ dari
ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa islam mengajarkan perilaku toleransi
kepada pemeluk pemeluknya, islam mengajarkan agar kita tidak memaksakan
kehendak kita pada orang lain dan kita juga harus tetap beristiqamah terhadap
kepercayaan yang kita anut.
Situasi ini sudah menjadi hal yang umum di
Indonesia, karena mayoritas penduduknya tinggal di lingkungan dengan perbedaan
agama, suku, dan ras yang beragam. Hubungan agama dapat menjadi salah satu cara
bersosialisasi yang penting bagi banyak orang. Agama dapat membawa orang-orang
dengan latar belakang dan kepercayaan yang berbeda-beda untuk bersatu dalam
praktik-praktik keagamaan yang sama. Ini dapat membantu mengurangi perbedaan
dan mempererat ikatan sosial antaranggota komunitas keagamaan. Hubungan agama
juga dapat menyediakan platform sosial dan kegiatan yang beragam, seperti
kegiatan sosial dan amal, acara keagamaan, dan kelompok belajar keagamaan. Ini dapat membantu
orang untuk berinteraksi dengan orang lain yang memiliki
minat dan keyakinan yang sama,
dan meningkatkan keterlibatan sosial mereka.Selain itu, agama juga dapat
memberikan nilai-nilai moral dan etika yang sama pada anggota komunitas
keagaman.
Agama memiliki peran penting dalam kehidupan
masyarakat, terutama dalam membentuk nilai dan moral yang dianut oleh anggota
masyarakat. Ada beberapa pentingnya agama dalam kehidupan masyarakat:
Pertama, mengatur perilaku:
Agama membantu mengatur perilaku anggota masyarakat dengan memperkenalkan nilai-nilai moral yang baik dan membuat
orang-orang mempertimbangkan tindakan mereka dalam konteks religius.
Kedua, membentuk identitas: Agama juga membantu
dalam membentuk identitas budaya dan sosial
suatu masyarakat. Agama bisa menjadi elemen penting dalam membentuk
identitas individu dan suku di tengah masyarakat yang beragam.
Penulis : Talitha Widya
Sagita (mahasiswa Prodi Hukum
Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Purwokerto)