Muhammadiyah seperti yang kita ketahui adalah sebuah organisasi atau persyarikatan islam. Ia lahir sebagai gerakan pembaharuan umat Islam Indonesia pada masa itu yang lemah, miskin, jumud, kepercayaan yang ada becampur dengan syirik, bid’ah, khurafat, dan tahayul. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah, bercita-cita dan bekerja demi terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang di ridhai Allah SWT. Dalam melaksanakan kiprahnya, Muhammadiyah mewujudkan ruh tajdid untuk bermuamalah. Tajdid dalam bermuamalah bermakna meakukan modernisasi, yaitu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat.
K.H Ahmad Dahlan selaku pendiri persyarikatan Muhammadiyah adalah sang penggagas teologi Al-Ma’un. Inti dan esensi dari teologi tersebut adalah menolong. Bahkan sebelum beliau mendirikan Muhammadiyah, teologi tersebut telah di terapkannya dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat. Ketika masih menjadi khatib di Masjid Kauman, Yogyakarta, beliau sering memberikan bantuan sosial seperti membagikan nasi kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal itu menunjukkan bahwasannya beliau mendirikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang juga bergerak di bidang sosial dan masyarakat, tidak hanya berkutat di seputar permasalahan agama saja.
Ketika Muhammadiyah telah berdiri, K.H Ahmad dahlan menggagas sebuah ide yang kemudian ide tersebut dikenal dengan nama “Trisula abad pertama’ . Ide tersebut digagas pada abad pertama berdirinya Muhammadiyah. Isi dari Trisula tersebut adalah Pendidikan, Kemasyarakatan, dan Kesehatan. Mengapa harus ke 3 hal tersebut ? karena ke 3 hal itu merupakan aspek yang sangat penting untuk di butuhkan pada masa itu, melihat kondisi bangsa Indonesia yang sedang terjajah. Pada masa penjajahan yang dilakukan oleh Belanda, rakyat pribumi sangat kesulitan mendapatkan pendidikan yang layak. Hal itu lah yang menyebabkan hati seorang K.H Ahmad Dahlan terketuk untuk membangun sekolah. Beliau merupakan salah satu ulama yang membangun sekolah serta membuat metode belajar dengan meja dan kursi seperti sekolah yang dimiliki oleh orang-orang belanda.
Membangun sekolah umum bagi masyarakat pribumi, dan menyekolahkannya secara gratis, itulah cara K.H Ahmad Dahlan dalam berperan memberantas kebodohan pada waktu itu. Selain aspek pendidikan yang sangat sulit untuk di dapatkan rakyat Indonesia pada waktu itu, ternyata kesehatan pun juga merupakan hal yang sangat di damba-dambakan yang mana proses perolehannya tidak semudah seperti sekarang ini. Dalam rangka membantu agar masyarakat Indonesia pada waktu itu supaya mendapatkan kesehatan yang layak, K.H Ahmad Dahlan dalam Persyarikatan Muhammadiyah membangun rumah sakit yang dinamakan PKU (Penolong Kesengsaraan Umum ) yang sekarang telah mengalami sedikit perubahan nama menjadi Penolong Kesengsaraan Umat. Dari kesemua hal itulah akhirnya Muhammadiyah juga dikenal sebagai organisasi sosial kemasyarakatan.
Memasuki abad ke 2, Muhammadiyah merevolusikan dirinya menjadi sebuah organisasi yang lebih baik lagi dengan menggagas ide yang dinamakan “ Trisula abad ke 2”. Isi dari Trisula abad ke 2 yakni MMPM, LAZISMU, DAN MDMC. Ke 3 hal tersebut merupakan bentuk sumbangsih yang di berikan oleh Muhammdiyah kepada masyarakat, bangsa, dan rakyat Indonesia. Bahkan manfaat dan bentuk sumbangsih Muhammadiyah tersebut masih kita rasakan sampai sekarang ini.
Muhammadiyah merupakan organisasi Masyarakat Islam terbesar di Indonesia bahkan bisa dikatakan di dunia. Lalu apa hal yang membuat Muhammadiyah bisa tumbuh dan berkembang pesat hingga seperti sekarang ini ? salah satu yang membuat Muhammadiyah semakin maju seperti sekarang ini adalah Manajemen yang sangat baik di dalam organisasi tersebut. Muhammadiyah merupakan persyarikatan yang menciptakan wadah sumbangan tersendiri, menciptakan kader yang mau berkorban baik harta, tenaga, dan pikiran. Pengelolaan dana yang tersimpan di Muhammadiyah dengan sangat baik, tak lepas dari kader-kadernya yang memiliki moral, etika, dan karakter yang berakhlaqul karimah. Itulah salah satu yang menyebabkan manajemen Muhammadiyah dapat dikatakan baik sekali, sehinnga dana yang terseimpan di Muhammadiyah bisa disalurkan sebaik mungkin entah itu untuk pembangunan Rumah Sakit PKU, Sekolah-sekolah, Pondok Pesantren, Maupun untuk masyarakat yang kurang mampu.
Muhammadiyah mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang telah di rahmati oleh Allah SWT berupa tanah air, kemerdekaan Bangsa dan Negara, untuk Bersama -sama berusaha menjadikan negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah SWT : “baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur”.
Penulis : Jujun (mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purwokerto)