Muhammadiyah adalah sebuah
gerakan pembaruan sosial berbasis nilai keagamaan
Islam yang berdasarkan Al- Qur’an dan As -Sunnah. Muhammadiyah sendiri didirikan oleh seorang tokoh
muslim Bernama KH. A. Dahlan di Yogyakarta tepatnya
di tanggal 8 Dzhulhijjah 1330 Hijriah. Alasan KH.A.Dahlan mendirikan Muhammadiyah adalah dengan harapan
anggotanya dapat meniru serta mengimplentasikan segala perbuatan Nabi
Muhammad SAW dalam kehidupanya.
Selain alasan itu, ada juga faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi didirikannya Muhammadiyah yaitu upaya KH.
A. Dahlan untuk membendung arus imperalisme
barat dan banyaknya fenomena praktek keagamaan seperti taklid, bid’ah, dan chufarat. Muhammadiyah sendiri merupakan gerakan
Islam yang paling
aktif dibidang Pendidikan dimulai dari adanya TK, Sekolah
Dasar, Menengah Pertama, Menengah Atas, hingga sampai ke Perguruan Tinggi. Hal itulah yang membuat
Muhammadiyah sangat berpengaruh besar terhadap Pendidikan di Indonesia dilandasi
oleh prinsip serta landasan filosofis, yaitu keselarasan dengan realitas masyarakat dan budaya serta
sistem sosial, ekonomi, dan politik. Dengan adanya
gerakan Muhammadiyah dibidang Pendidikan, inilah yang membuat saya mengenal
lebih dalam mengenai
gerakan organisasi Islam
Muhammadiyah.
Dimulai dari bidang Pendidikan
yang dimana dulu saya sendiri bersekolah di sekolah
menengah atas berbasis
Muhammadiyah di daerah
Kebumen. Awal mula saya
belum memahami dengan detail apa itu Muhammadiyah, yang saya ketahui Muhammadiyah hanya sebuah Organisasi Islam
tetapi faktanya bukan hanya itu, banyak
kehidupan sosial, Pendidikan, Kesehatan yang berbasis Muhammadiyah. Misalnya
dalam bidang Pendidikan, awalnya saya mengira
itu hanya sebagai
formalitas saja namun ternyata dibalik itu semua banyak organisasi
Pendidikan Muhammadiyah yang membuat
saya tertarik untuk mendalami lebih dalam, selain itu saya pun baru pertama
kali mendengar pada saat bersekolah di Muhammadiyah.
Sebagai contohnya yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Hizbul Wathan yang
mana saya kira dalam setiap sekolah itu hanya ada OSIS dan Pramuka ternyata dalam sekolah
Muhammadiyah juga memiliki Himpunan Pelajar
Muhammadiyah atau sering disebut dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(IPM) dan gerakan kepanduan Hizbul
Wathan (HW). Ikatan
Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah
organasasi yang bersifat otonom yang bergerak berdasarkan ajaran Islam serta dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang
berdasar pada Al-Qur’an dan As- Sunnah, yang dimana organisasi ini didedikasikan kepada para pelajar
dengan tujuan medidik mereka
menjadi pelajar yang berilmu baik, berakhlak terpuji, serta terampil dan kreativ dalam menerapkan, menjunjung nilai agama islam di kehidupan
sehari hari.
Dalam organisasi Otonom IPM ada
istilah yang baru pertama kali saya dengar
yaitu pelatihan pengkaderan calon Taruna Melati 1 yang mana itu adalah sebuah
rangkaian kegiatan pengkaderan yang diselenggarakan oleh IPM ranting pusat dimana dalam kegiatannya pelajar
Muhammadiyah belajar mengenai
Kemuhammadiyahan dan cara menyelesaikan persoalan remaja (belajar
tentang hal dasar dalam organisasi
Kemuhammadiyahan). Sebagai contohnya dulu saya
diajarkan tentang siapa pendiri Muhammadiyah dan sejarah mengapa
bisa tercipta Muhammadiyah serta IPM, lalu saya juga
diajarkan mengenai Janji sebagai pelajar Muhammadiyah
yang mana janji itu sering diucapkan bersama pada saat Upacara Rutin pada hari Senin yang diharapkan seluruh
pelajar Muhammadiyah bisa mengimplentasikan
itu di kehidupan sehari hari.
Sebagai contohnya janji ke 1 berbunyi “berjuang menegakkan ajaran
Isalam” dalam janji itu kita sebagai pelajar
harus melaksanakan perintah
Allah serta menjauhi
segala larangannya dan mengingatkan
secara halus kepada sekitar untuk selalu berbuat baik. Dalam IPM juga saya pertama
kali mendengar ada istilah ipmawan
dan ipmawati adalah sebuah
panggilan terhadap anggota IPM (ipmawan untuk laki laki, ipmawati untuk perempuan).
Selain ada IPM di dalam Pendidikan Muhammadiyah juga ada Hizbul Wathan yang awalnya
saya mengira di sekolah Muhammadiyah tidak ada oraganisasi atau gerakan kepanduan. Hizbul
Wathan sendiri memiliki definisi yaitu “Pembela
Tanah Air” yang mana menurut saya kegiatan Hizbul Wathan tidak jauh berbeda dengan Pramuka dimana dalam Hizbul
Wathan kegiatannya ada baris berbaris, pertolongan pertama pada kecelakaan dan lainnya. Hizbul Wathan sendiri
miliki janji HW seperti pada umunya Trisatya
pada pramuka. Dalam
penerapan janji HW dan janji IPM itu sangat berkaitan
dengan semboyon Muhammadiyah yaitu “amar ma’ruf nahi munkar”
yang diharapkan dalam janji keduanya
itu bisa mencapai
sebuah tujuan dari gerakan atau organisasi Muhammadiyah yang diharapkan oleh sang pendiri yaitu K.H. A. Dahlan.
Kesimpulan yang bisa saya ambil mengenai
opini serta cultur
Muhammadiyah yang baru saya ketahui adalah seluruh organisasi otonom
dalam sekolah bersasis Muhammadiyah
yang sangat berperan penting bagi Pendidikan di Indonesia dengan
mempersiapkan kehidupan dan lingkungan yang sadar akan hadirnya
Allah SWT sebagi Rabi dan juga mengetahui cara menangani seni dan teknologi yang mana diharapkan penerus
bangsa bisa menjadi seseorang yang memiliki
ilmu dunia yang berguna tetapi juga seimbang untuk melaksanakan ilmu dunia untuk tabungan dalam akhirat sebagai
contohnya adalah terus menebarkan kebaikan
yaitu menjauhi larangannya dan melaksanakan perintahnya (Fasthabiqul Khoirot) yang dimana hal itu sangat
diharapkan oleh KH. A. Dahlan yaitu ia ingin
memperbaruhi kehidupan sosial dengan berbasis Islam sebagai contohnya
adalah sebuah organisasi otonom
Muhammadiyah dalam Pendidikan yang sudah saya
jelaskan diatas. Dimana keinginan KH. A. Dahlan untuk memperharuhi
kehidupan khususnya Pendidikan sudah tercapai dengan adanya TK/TPQ dengan jumlah kurang lebih 4.623, SD atau MI sebanyak 2.604,
SMP/MTs dengan jumlah 1772, SMA atau
SMK sebanyak 1.143, SLB ada 71, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berjumlah 172 yang mana sudah
tersebar di seluruh Indonesia.
Disini saya berpendapat bahwa Pendidikan yang dipegang oleh Muhammadiyah sangat
sukses bahkan bisa dibilang
tidak kalah dengan Pendidikan di Indonesia bahkan sampai Rumah Sakit milik Muhammadiyah juga sukses, yang dimana sekarang
banyak sekolah, universitas, dan RS
milik Muhammadiyah yang memiliki sarana untuk sosial
yang baik dan tempat untuk menuntut ilmu dengan kualitas
yang tidak kalah
baik di luar sana sesuai
dengan sumber Muhammdiyah Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Penulis : Bananda Salsabila Nurfiyanti (mahasiswa Prodi
Manajemen Universtas Muhammadiyah Purwokerto)