Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Purwokerto
merupakan panti asuhan yang beralamat di Jl. Gerilya No. 288 Purwokerto,
Kelurahan Tanjung, Kec. Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas, Jawa Tengah. Berdasarkan
wawancara yang telah kami lakukan, panti asuhan ini didirikan pada tahun 2006
dan masih merupakan bagian dari Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Purwokerto.
Tanah dan gedung panti asuhan tersebut merupakan wakaf dari salah satu warga
Muhammadiyah yaitu bapak H. Wiryo Suwito. Panti Asuhan Putri Muhammadiyah
Purwokerto memiliki visi dan misi, antara lain:
Visi “LKSA
sebagai pusat layanan dan rujukan anak yang berkualitas, profesional, mandiri,
dan islami”. Sementara misinya yaitu : (a) melindungi dan memenuhi hak-hak anak,
(b) meningkatkan kapasitas pengasuhan, (c) meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, (d) sebagai wadah kaderisasi persyarikatan, dan (e) meningkatkan
gerakan dakwah sosial.
Kegiatan yang di lakukan oleh panti asuhan
setiap harinya adalah melakukan ibadah terutama sholat berjama’ah agar para
anak-anak panti asuhan terbiasa dengan hal tersebut. Kemudian melakukan tadarus
al-qur’an juga dimana nantinya para anak-anak lancar dalam membaca ayat suci
al-qur’an dan juga hafal dengan surat-suratan pendek maupun panjang. Kegiatan
selanjutnya biasanya anak-anak melakukan makan bersama dengan jadwal yang telah
ditentukan. Kegiatan lainnya mungkin kerja bakti untuk bersih-bersih halaman
panti asuhan maupun kamar mereka masing-masing. Anak-anak panti biasanya juga
melakukan olahraga baik itu mungkin senam, bulutangkis, atau bermain hal-hal
yang positif dengan anak-anak panti lainnya dihalaman panti asuhan.
Untuk keunggulan dari panti mungkin
kelengkapan fasilitas seperti kamar tidur yang layak, alat-alat mandi para
anak-anak panti dan juga kamar mandi yang bersih agar dapat saling menjaga
kesehatan dari anak yang satu dengan lainnya. Para anak-anak panti juga
diwajibkan untuk selalu mengedepankan kebersamaan agar menjadikan suatu
pembelajaran dimana mereka dapat hidup pada lingkungannya masing-masing
nantinya. Dan juga biasanya anak-anak panti mengikuti lomba-lomba yang diadakan
oleh sekolah maupun luar sekolah dan bisa meraih juara. Hal lain juga anak-anak
yang rajin belajar menghasilkan mereka juga meraih peringkat disekolah atau
kelasnya masing-masing sehingga dapat membanggakan panti asuhan tersebut dan
membawa nama baik. Panti asuhan tersebut juga menanamkan jiwa disiplin,
tanggung jawab, sopan, beradab yang baik dan juga toleransi antar anak-anak
yang lain.
Kendala yang dialami oleh ibu panti saat
mendidik anak-anak panti diantaranya yaitu terdapat beberapa anak panti yang
kurang taat aturan, adanya anak yang kurang menjaga kebersihan, dan terkadang
pengurus panti merasa kesulitnya dalam mengatur anak-anak karena banyaknya anak
panti yang berjumlahh kurang lebih untuk sekarang berkisar 26 anak, setelahh
luluss SMA anak panti akan keluar dari panti dan kembali kepada keluarga, dalam
artian mereka sudah tidak lagi tinggal di panti dan biasanya ketika tahun
ajaran baru terdapat beberapa anak yang masuk ke dalam panti. Kesulitan dan
kendala yang dihadapi panti dalam rangka pemenuhan kebutuhan setiap harinya
yaitu keterbatasan dana sehingga untuk memenuhi kebutuhan harus berhemat agar
mencukupi.
Sumbangan atau kebutuhan yang paling
dibutuhkan oleh panti saat ini ada beras, sembako, dan kebutuhan pangan
sehari-hari, dan biasanya mereka mendapatkan sumbangan itu dari setiap donatur.
Sebagai panti yang berlatar belakang Muhammadiyah, karenanya pasti mengamalkan
amalam-amalan Muhammadiyah, seperti ilmu pengetahuan tentang Kemuhammadiyahan
yang dilaksanakan setiap hari kamis sore juga mereka rutin mengadakan pengajian
dari pengurus Muhammadiyahnya langsung. Untuk usia-usia anak panti saat ini
disana tercatat ada 26 anak putri dan Panti ini mengasuh mulai dari usia
12/13tahun (SMP kelas 1) sampai dengan usia 17/18tahun (SMA/K kelas 1), setelah
masa sekolahnya selesai anak-anak tersebut di kembalikan kepada keluarganya masing-masing.
Untuk pengurusnya sendiri masih umum yakni tidak
hanya dari bagian Muhammadiyah, namun untuk bapak pengurusnya merupakan
Muhammadiyah sedangkan ibu pengurusnya bukan dari Muhammadiyah. Adanya
perbedaan seperti di atas bukannya menjadi masalah, karena beliau yakin
pengasuh dan pengurus selalu berusaha untuk menyesuaikan. Untuk pengasuhnya
sendiri saat ini hanya ada 2 orang kemudian 1 orang TU dan juru masak 2 orang
sehingga total ada 5 orang. Untuk fasilitasnyaa dari pengasuh dan juru masak
memiliki kamar tersendiri. Anak panti memiliki kamar diatas, karena bangunan
panti ini memiliki dua lantai dan setiap kamarnya berjumlah 6-8 anak dan total
kamar untuk anak panti adalah 5 kamar.
Penulis
: Athalah Farhan, Rycarda Abiyu Rasendriya, Diva Amelia Putri, Apriani Mawaddah,
Nurahma Salsa Eka A. (mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purwokerto)