Muhammadiyah adalah sebuah
gerakan Islam berupa dakwah Amar Makruf Nahi Munkar. Tujuan dari didirikannya
Muhammadiyah adalah untuk senantiasa menjunjung tinggi Islam, selalu berakidah
Islam serta agar umat manusia selalu berperilaku dengan bersumber pada Al-Quran
dan hadist sahih. Organisasi Islam ini juga bertujuan untuk meluruskan segala
penyimpangan yang terjadi selama proses dakwah. Penyimpangan ini timbul akibat
tercampurnya budaya daerah dengan ajaran Islam karena alasan adaptasi.
Muhammadiyah didirikan di
Kampung Kauman, Yogyakarta oleh Muhammad Darwis atau dikenal dengan KH Ahmad
Dahlan. Lahirnya Muhammadiyah didorong oleh adanya interaksi antara KH Ahmad
Dahlan dengan teman-teman dari organisasi Budi Utomo. Hal ini pula yang membuat
anggota organisasi menggagas agar kegiatan pendidikan yang dilakukan KH Ahmad
Dahlan diurus oleh organisasi.
Sejarah organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH
Ahmad Dahlan pada 18 november 1912. Organisasi ini didirikan dengan tujuan
memberikan dukungan pada saat upaya pemurnian ajaran islam yang tidak pada saat
itu identic dengan hal-hal mistik, mengutip dari Al-Imam Jurnal Manajemen Dakwah
UIN Imam Bonjol Padang.
Berdirinya NU sebagai
organisasi Islam dibentuk oleh sekelompok ulama Ahlusunnah wal Jamaah di
kediaman KH Abduh Wahab Chasbullah di Kertopaten, Surabaya, Jawa Timur. Pada
saat proses diskusi, KH Mas Alwi Abdul Aziz mengusulkan mengenai nama
organisasi, yakni Nahdlatul Ulama. Nama ini diusulkan karena nahdlatul dianggap
sebagai kebangkitan yang dibuat sejak berabad-abad yang lalu. Di sisi lain, Muhammadiyah adalah persyarikatan yang
merupakan Gerakan Islam. Gerakan yang dimaksud di sini adalah mengenai dakwah
Islam dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang,
perseorangan dan masyarakat.
Di kesempatan ini saya akan
menjelaskan perbedaan Nu dan Muhammadiyah secara singkat. Pada dasarnya kedua
organisasi sama yaitu organisasi yang terlatarbelakangi islam , namun banyak
orang yang berpendapat bahwa nu dan Muhammadiyah beda. Contoh kecil
berpendapatanya adalah jika nu melaksanakan shalat subuh menggunakan doa qunut
sedangkan Muhammadiyah pada saat melaksanakan shalat subuh tidak menggunakan
doa qunut.
Di lingkungan tempat tinggal
saya tempatnya di desa memang mayoritas adalah nu dan ada beberapa yang
muhammadiah bukan mayoritas namun walaupun seperti itu bukan berarti Ketika
shalat harus membedakan mana yang Nu dan mana yang Muhammadiyah. Ketika
melaksanakan sholat subuh bersama, memang terapanya berbeda saat
Ketika Nu membaca doa qunut dan Ketika Muhammadiyah tidak membaca Doa qunut .
Awal mula saya tidak
mengetahui apa itu Muhammadiyah, pada saat itu saya mendengan kata Muhammadiyah
Ketika sodara saya main kerumah saya, pada saat itu saya baru tahu apa itu
Muhammadiyah pada saat itu juga baru beberapa mengetahui apa itu Muhammadiyah
,setelah masuk ke universitas Muhammadiyah baru lah memperluas pengetahuan
tentang Muhammadiyah.
Ketika hari minggu pagi di
masjid ump mengadakan pengajian rutin dan ibu–ibu di wilayah kampus ump biasa pada hadir di pengajian rutinan
setiap hari minggu pagi. Ketika di lingkungan saya orang nu melaksanakan adzan
jumat sebanyak 2 kali, sedangkan Muhammadiyah Ketika melaksanakan adzan jumat
sebanyak 1 kali. Ketika di lingkungan saya orang NU melaksanakan sholat tarawih
23 rakaat dan sedangkan kalau orang Muhammadiyah melaksanakan solat tarawih 11
rakaat.
Ketika seorang Muhammadiyah
melaksanakan puasa terlebih dahulu dan sedangkan NU melaksanakan puasa setelah
orang muhammadyah. Ketika seorang nu melaksanakan tahlil
,dibaiyah,berjanzi,selawatan sedangkan orang Muhammadiyah tidak boleh tahlil, dibaiyah,
berjanzi, selawatan.
Bid'ah adalah sesuatu urusan
yang baru dalam urusan agama Islam, baik berupa akidah, ibadah, atau apapun
yang berupa ibadah yang belum pernah ada atau belum pernah terjadi di zaman
Rasulullah di zaman para sahabatnya.
Penulis : Yusnia Nur Khofifah (mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Purwokerto)