Muhammadiyah berarti pengikut Muhammad dalam bahasa Arab. Muhammadiyah
adalah organisasi Islam non-pemerintah,
salah satu yang terbesar di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 18
November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta sebagai gerakan Islam dan
mendakwahkan Amar ma'ruf Nahi munkar dan tajdid (pembaharuan) yang bersumber dari
Al-Quran dan as-Sunnah. Maksud dan tujuan didirikannya Muhammadiyah adalah
untuk mendukung agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah
berkeyakinan bahwa Tuhan melihat segala
perbuatan kita dan akan
mempertanggungjawabkannya di kemudian hari.
Tahayul, mengaitkan kejadian-kejadian aneh dengan sesuatu yang tidak ada dasarnya dalam ajaran Islam, atau bisa juga kita artikan sebagai “kepercayaan terhadap sesuatu yang tidak benar (mustahil). Contoh dari kehidupan yang masih ada adalah seperti kepercayaan:
- Percaya terhadap ramalan-ramalan.
- Percaya terhadap dukun.
- Jika ada kupu-kupu masuk kedalam rumah itu berarti akan ada tamu yang akan datang ke rumah. (Padahal jika kita menggunakan logika sebuah kupu-kupu yang masuk kedalam rumah itu juga sudah bisa disebut tamu).
- Jika anak perempuan duduk di depan pintu, maka nanti jodohnya tidak akan kembali lagi atau tidak jadi.
- Jika kita menyapu tidak bersih maka nantinya jodoh kita akan brewokan.
- Jika telapak tangan sebelah kanan merasa gatal maka itu berarti nantinya kita akan mendapatkan rezeki yang tidak diduga.
- Jika ada burung gagak yang berkeliling di atas rumah maka nantinya salah satu keluarga kita ada yang akan menimggal.
Point 3 sampai dengan 7, padahal sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa
Allah telah mengatur Jodoh, Maut, dan Rezeki setiap hambanya.
Mengenai jodoh terdapat pada Surah Yasin : 36 yang artinya “Mahasuci
(Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui”.
Mengenai Maut terdapat pada surah An-Nisa : 78 yang artinya “Dimana saja
kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu didalam benteng
yang tinggi lagi kokoh. QS. Ali Imran : 185 yang artinya “Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati”.
Mengenai Rezeki terdapat pada surah At-Talaq : 3 yang artinya “Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa
yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya ALLAH melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap seuatu”.
Bid’ah, pada dasarnya berarti sesuatu yang baru. Itu adalah amalan ibadah baru yang belum pernah ada pada masa Nabi SAW atau para sahabatnya, kemudian dilakukan seolah-olah itu adalah ajaran Islam. Bid'ah secara harfiah berarti ciptaan atau inovasi yang tidak pernah ada.
- Melakukan tujuh bulanan dalam kandungan.
- Melakukan tahlilan pada saat orang-orang baru meninggal dunia selama 7 hari, ada yang 40 haria, 1 tahunan dan seterusnya.
- Perayaan bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabiul awal.
Churofat, sebenarnya churofat ini hampir sama dengan tahayul, namun lebih berkaitan dengan akidah. Churofat lebih dekat dengan syirik, jadi sangat berbahaya dalam iman. Atau bisa juga disebut percaya pada sesuatu yang tidak logis. Keyakinan pada benda-benda yang dikatakan bermanfaat bagi mereka yang memilikinya. Churafat adalah dinamisme dan animisme. Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan manusia, hewan, tumbuhan, benda, dan kata-kata. Animisme adalah kepercayaan akan adanya jiwa dan roh yang dapat mempengaruhi dunia manusia.
- Jika waktu maghrib dilarang keluar rumah karena nantinya diculik wewe gombel.
- Masih banyak nya ritual-ritual yang tidak ada dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
- Masih ada yang menyimpan benda seperti kalung, cincin akik sebagai jimat.
- Ayam berkokok di sore atau dimalam hari katanya akan datang wabah penyakit.\
- Berziarah tapi meminta do’a kepada orang yang sudah meninggal. Sehingga banyak orang yang berziarah ke makam para wali dengan tujuan untuk meminta do’a. Ada yang meminta jodoh, kaya, diberikan keturunan, naik jabatan, keselamatan dunia maupun di akhirat dll. Padahal orang meninggal itu sudah tidak bisa lagi mendengar bahkan berbuat apa-apa. Logikanya saja seperti ya kita yang masih hidup yang mestinya mendo’akan mereka yang telah berpulang (contohnya para wali dan ulama) supaya mereka diberikan penerangan dan keselamatan dalam kuburnya.
Prinsip-prinsip atau dasar pandangan islam pada gerakan Muhammadiyah yang
disebut dengan cara bertajrih, yaitu mengamati, mempelajari, menetapkan hukum
suatu persoalan harus sesuai dengan dasar ajaran islam yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Jika tidak ada atau tidak sesuai dengan di Al-Quran dan As-Sunnah bisa
menggunakan cara berijtihad dan beristinbat dari nash yang ada di dalam Al-Qur’an
melalui persamaan illah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Muhammadiyah mengamalkan paham
keagamaannya dalam kehidupan nyata. Muhammadiyah juga mengamalkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai dengan apa
yang dikandung Al-Quran dan As-Sunnah dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga
sampai saat ini Muhammadiyah berkembang pesat dan memiliki dana yang besar
dalam bidang pendidikan, kesehatan, dakwah, kemasyarakatan, dll. Muhammadiyah
bukanlah gerakan baru yang hanya peduli pada hal-hal tertentu tanpa melakukan
sesuatu yang nyata. Tapi Muhammadiyah bekerja untuk kemajuan dan kepentingan umat
dan bangsa. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Tuhan melihat segala perbuatan kita dan akan mempertanggungjawabkannya di
kemudian hari. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang harus
menjadi panutan Nabi, memproyeksikan kepribadian yang baik yang dapat dijadikan
contoh ajaran Islam kepada umat Islam. Muhammadiyah mendakwahkan kebaikan.
Dakwah tidak hanya berarti shalat,
zakat, infak dan sedekah, tetapi juga mengajarkan amal sholeh dan memperbanyak
jumlahnya. Tujuannya untuk menyebarkan paham keagamaan agar Islam menjadi agama
yang rahmatan lilalamin.
Penulis : Putri Rahmawati (mahasiswa Prodi Manajemen Universitas
Muhammadiyah Purwokerto)