Perguruan Muhammadiyah adalah Pendidikan
islam modern yang mengintegrasikan Pendidikan
Islam dengan kehidupan dan antara Iman dan kemajuan secara terpandu. Dari Rahim perguruan Muhammadiyah diharapkan akan
lahir generasi muslim terpelajar yang kuat Iman dan Kepribadiannya. Pendidikan Kemuhammadiyahan adalah bekal bagi
para siswa tentang cara-cara memperjuangkan
Islam melalui organisasi serta melaksanakan program-program dan amal usaha Muhammadiyah. Selain itu dengan mengetahui
identitas Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid
(pembaharuan), diharapkan para siswa mampu menumbuhkan jiwa tajdid pada
diri mereka.
Spirit inilah
yang diharapkan mampu membuat para siswa memahami ajaran Islam sebagaimana yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW, bukan
hanya ikut-ikutan (taqlid). Ketika ancaman yang akan membuat anak bangsa mengalami krisis kepribadian seperti itu
muncul maka peran organisasi keagamaanpun
juga sangat dibutuhkan dalam hal ini, mengingat adanya beberapa organisasi keagamaan besar di Indonesia yang juga
menjadi patokan masyarakat di Indonesia dalam
melaksanakan ajaran agamanya khususnya agama Islam. Tinggal di
lingkungan yang mayoritas ikut dalam
organisasi Nahdlatul Ulama (NU), membuat saya awalnya tidak tau mengenai
organisasi Kemuhamadiyahan tetapi
saat saya memutuskan untuk bersekolah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto menjadikan saya sedikit tau
mengenai pendidikan di Kemuhammadiyahan. Saya akan mengambil SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang sebagai contoh untuk
menerapkan Pendidikan kemuhammadiyahan,
hanya itu yang sedikit saya tau mengenai kemuhammadiyahan di lingkungan sekitar
saya.
SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang merupakan
sekolah kejuruan dengan basis Islami dalam pembelajarannya.
Pada awal pendiriannya hanya membuka kompetensi keahlian yang berbasis teknologi dan rekayasa yang diharapkan
tamatan yang siap bekerja secara profesional, bermoral Pancasila dan berjiwa wirausaha serta beretos kerja tinggi. Kini
dalam perkembangannya untuk menjawab
permintaan pasar SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang membuka kompetensi keahlian baru yaitu Teknik Pemesinan (TP), Teknik
Kendaraan Ringan (TKR), dan Teknik Sepeda Motor (TSM). SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang dimulai sejak
penerimaan peserta didik baru,diawali dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 3 hari kemudian
dilanjutkan dengan Penerimaan Tamu
Kerabat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Qobilah SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang selama dua hari. Program
intrakurikuler yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah atau IPM memberikan pengalaman pada siswa untuk
berorganisasi. Begitu juga dengan HUAWEI atau
Kepanduan Hizbul Waton dan Tapak Suci praktek kerja industri yang juga
menunjang dalam pembentukan kepribadian siswa yang memahami sifat Muhammadiya
Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan
yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah
serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah. Selain itu, dalam kepribadian Muhammadiyah juga berisi sifat-sifat yang dimiliki sebagai karakter
pribadi atau kepribadian setiap warga Muhammadiyah. Dalam pembentukan kepribadian siswa yang memahami hakekat
Muhammadiyah hal yang pertama dilakukan para guru SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang adalah memberikan pengertian dan
pemahaman terkait dengan materi yang diajarkan pada mata pelajaran
Pendidikan Kemuhammadiyahan.
Jadi secara tidak langsung pembentukan
kepribadian siswa yang memahami sifat Muhammadiyah
terutama dalam hal aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan telah terencana mulai
sejak awal peserta didik memilih untuk sekolah di SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang dengan programnya masing-masing. Guru memberikan pemahaman tentang Muhammadiyah dengan segala
aspeknya bukan hanya sekedar seperti pemahaman siswa selama ini yang cenderung masih bersifat opini. Selanjutnya hal
yang dilakukan adalah memberikan pemahaman
terlebih dahulu yaitu memberikan pemahaman tentang Aqidah atau tauhid. Kemudian aplikasi dari aqidah tersebut yang berupa perbuatan
diaplikasikan melalui ibadah.
Guru mencontohkan kepada siswa dengan
mengucap salam dan bersalaman baik dengan sesama
guru maupun siswa yang dilakukan setiap pagi sebelum proses pembelajaran.
Dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab dan penugasan pada proses pembelajarannya serta ditunjang dengan kegiatan-kegiatan
sekolah, intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.Dalam melakukan kedisiplinan juga harus memperhatikan atau mengikuti
sesuai dengan syari’at agama Islam
dengan al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman dan tentunya juga sesuai dengan
kepribadian Muhammadiyah. Hal
tersebut diperkuat oleh siswa di sana bahwa sekolah membiasakan kepada siswanya untuk masuk sekolah lebih pagi
yaitu jam 06.45 WIB,biasanya ada guru piket yang selalu menyambut kedatangan siswa untuk bersalaman dahulu dan mengaji
bersama, dan bagi siswa yang terlambat akan diberikan peringatan dan masuk kedalam
catatan buku kedisiplinan.
Membiasakan membaca al-Qur’an setiap pagi
sebelum pembelajaran dimulai dan juga dilakukan
guru pada saat evaluasi dengan cara memberikan tugas-tugas baik untuk siswa
yang remidi ataupun tugas untuk
kenaikan kelas untuk menulis al-Qur’an dan artinya. Kemudian dalam upacara sekolah yaitu dalam susunan
acaranya ada pembacaan janji pelajar Muhammadiyah yang dipadu oleh siswa yang bertugas kemudian diikuti oleh seluruh
siswa, hal tersebut untuk menimbulkan
semangat juang pada diri anak untuk peduli dengan Islam, itu termasuk dalam organisasi SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang.
Salah satu sifat yang sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah adalah ketika kelas XI ada tugas yang harus
dilakukan siswa yaitu Praktek Kerja Industri
dimana siswa bekerjasama dan membantu baik di instansi-instansi pemerintah
seperti kantor polisi maupun swasta.
Di SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang juga ada kegiatan kegiatan yang dilakukan seperti berqurban saatidul
adha, sehingga tercermin sifat Muhammadiyah yaitu beramal dan berjuang untuk perdamaian, dan bersifat adil saat membagikan daging
qurban.
Jadi kesimpulannya hal yang dilakukan oleh
guru tersebut sesuai dengan tujuan Pendidikan
Kemuhammadiyahan yaitu memberi pengetahuan tentang organisasi
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
dan gerakan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar sesuai dengan ajaran al-qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Dan dengan
memberikan pemahaman kemudian diterapkan suri
tauladan dan diaplikasikan dalam tingkah laku seperti, berqurban saat
idhul adha, pengalaman berorganisasi melalui IPM,dan praktek kerja industry.
Penulis : Iga Ratri Pramudita (mahasiswa Prodi Manajemen
Universtas Muhammadiyah Purwokerto)