Di dalam islam
terdapat banyak sekali aliran diantaranya yang terbesar di seluruh Indonesia
yaitu Muhammadiyah dan nahdlatul ulama (NU). Kedua organisasi tersebut sudah
tidak asing lagi dilingkungan sekitar kita. Tentu saja Muhammadiyah dan nahdlatul
ulama (NU) adalah kedua organisasi yang memiliki perbedaan, tetapi dengan
adanya perbedaan tersebut maka kedua organisasi tersebut memiliki tujuan yang
baik. Muhammadiyah sendiri terkenal dengan perjuangannya di bidang Pendidikan,
sedangkan nahdlatul ulama (NU) dikenal sebagai organisasi islam yang menerima
tradisi dan toleransi. Gerakan Muhammadiyah sendiri memiliki tujuan yaitu
semangat membangun tata sosial dan memajukan Pendidikan yang lebih terdidik.
Berbeda dengan nahdlatul ulama (NU) yaitu memajukan ajaran islam ahlussunnah
wal jama’ah dan menjaganya dari pemikiran-pemikiran yang ketinggalan zaman dan
modern.
Seperti yang telah
kita ketahui, bahwasannya Muhammadiyah dan nahdlatul ulama (NU) memiliki
perbedaan dalam hal tata cara ibadah. Contohnya seperti jika Muhammadiyah tidak
membaca qunut saat sholat subuh, tidak membaca sholawat setelah azhan, tidak
ada tahlilan dan adzah sholat jumat hanya satu kali. Berbeda dengan nahdlatul
ulama (NU) yang memiliki tata cara ibadah yang kebalikannya dari Muhammadiyah,
seperti sholat subuh menggumakan qunut, membaca sholawat setelah adzan, azhan
jum’at dilakukan 2 kali. Perbedaan lainnya yaitu jumlah rakat tarawih dan
penentuan hilal. Dimana jika Muhammadiyah menentukan hilal dengan metode
perhitungan astronomis atau yang disebut juga hisab hakiki wujudul hilal,
sedangkan nadhatul ulama menentukan hilal dengan menggunakan metode pengamatan
dan penglihatan bulan secara langsung atau yang biasa disebut juga dengan metode
rukyatul hilal, dan perbedaan-perbedaan lainnya masih banyak lagi. Perbedaan
tersebut tidaklah ada yang salah hanya saja berbeda mengenai gurunya.
Walaupun terdapat perbedaan di dalan dua
organisasi tersebut tetapi tujuaannya tetap dalam hal kebaikan dan
mensejahterakan umatnya. Meskipun demikian, tidak ada pembenaran untuk
memutuskan hubungan dan memberi jarak yang cukup jauh antara Muhammadiyah dan
nadhatul ulama (NU) karena perbedaan mereka. Namum meski begitu ada perbedaan
diantara keduanya tetapi masih saling melengkapi.
Selain
perbedaan-perbedaan tersebut yang sudah bukan rahasia umum dilingkungan sekitar
kita, di dalam Muhammadiyah juga terdapat perkembangan-perkembangan di berbagai
bidang diantaranya di bidang Pendidikan, bidang Kesehatan, dan bidang ekonomi.
Sampai saat ini
Muhammadiyah terus mengalami perkembangan diantaranya di bidang Pendidikan. Di
bidang Pendidikan bukti nyatanya yaitu dengan mendirikan sekolah umum yang
berbasis islam, pesantren, madrasah maupun universitas. Tujuan dengan
didirikannya sekolah-sekolah tersebut yaitu untuk meningkatkan sumber daya
manusia yang berkelanjutan. Di bidang Pendidikan ini terus mengalami perkembangan
dan perubahan menjadi lebih baik dengan mengikuti perkembangan zaman dimana
sudah beralih dari metode klasik ke metode modern. Dengan menggunkan metode
modern maka pembelajaran akan lebih maksimal, begitu juga sebaliknya dengan
metode klasik yang sudah tidak relevan sudah harus ditinggalkan. Yang
diharapkan dengan berdirinya sekolah-sekolah yaitu untuk membentuk moral dan
memberikan pondasi keimanan dan keagamaan agar tidak salah melangkah.
Keunggulan Muhammadiyah di bidang Pendidikan sudah tidak diragukan lagi
terbukti dari banyaknya sekolah-sekolah yang berdiri. Lembaga Pendidikan
Muhammadiyah telah tersebah ke seluruh penjuru bahkan sampai ke pelosok-pelosok
juga. Dan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah juga sudah bergerak bahkan ke jenjang
nasional maupun go internasional.
Di bidang
Kesehatan, Muhammadiyah sudah banyak mendirikan rumah sakit- rumah sakit modern
yang lengkap degan peralatan-peralatan yang memadai. Dengan didirikannya rumah
sakit tersebut maka dapat memberikan akses layanan Kesehatan kepada masyarakat
luas khususnya di daerah pelosok yang mungkin akses layanan kesehatannya masih
kurang. Dan banyak puskesmas atau rumah sakit yang masih kurang memadai perlengkapannya.
Di Muhammadiyah,
bidang ekonomi diartikan sebagai kegiatan amal usaha, yang bertujuan untuk
kemakmuran kondisi ekonomi masyarakat serta menjunjung tinggi agama islam
tentunya. Contoh Gerakan Muhammadiyah yaitu mendirikan koperasi, mendirikan
badan usaha diberbagai bidang, membangun jaringan informasi bisnis, menjalin
hubungan dengan semua pengusaha dan koperasi Muhammadiyah baik dari segi
informasi maupun pendanaan, Lembaga-lembaga keuangan yang medukung usaha-usaha
umat seperti Baitul mal wa tanwil, koperasi, dan BPR syari’ah. Amal usaha
diantaranya juga dengan mendirikan sekolah-sekolah dari tk, sampai perguruan
tinggi, poliklinik, rumah sakit, rumah bersalin, rumah Yatin, panti jompo,
majid dan bahkan balai pertemuan. Jumlahnya untuk saat ini pun sudah sangat
banyak dimana setiap tahunnya pasti mengalami perkembangan.
Perkembangan
Muhammadiyah pada saat ini mengalami perkebangan yang signifikan yang ditandai
dengan pesatnya pertumbuhan cabang dan jumlah santri baru, hal ini yang membuat
persebaran paling merata di Indonesia. Perkembangan Muhammadiyah tidak terlepas
dari penggerak dan pemimpinnya yang memiliki prinsip-prinsip dan ideologi yang
kokoh dengan memegang ajaran-ajaran islam sesuai ajarannya. Dan Muhammadiyah
selalu gigih di berbagai situasi dan tantangan kemajuan zaman. Di era modern
ini dalam berdakwah tentu ada positif dan negatifnya dan tentunya tidaklah
mudah, maka sebagai pemimpin harus bisa memecahkan masalah ini dengan lebih
efektif dan efisien.
Alasan lainnya
yang mendasari Muhammadiyah bisa berkembang saat ini tidak lain yaitu karena
konsistensinya dalam menegakan islam dan Muhammadiyah selalu bisa beradaptasi
dengan kemajuan zaman dan dapat diterima oleh masyarakatnya.
Penulis : Ikah Afri Cahyani (mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Purwokerto)