Muhammadiyah adalah suatu gerakan Islam yang dulu
didirikan oleh mbah K.H Ahmad Dahlan. Menurut saya Muhammadiyah dengan nahdatul
ulama (NU) sama saja yang bergerak pada bidang keagamaan, hanya mungkin ada
beberapa perbedaan tetapi tujuannya yang sama yaitu sama sama meningkatkan nilai
agama atau moralitas seseorang terhadap kepercayaannya. Tetapi
pendapat/keyakinan orang didesa berbeda beda ada yang terlalu fanatik pada
nahdatul ulama (NU) dan fanatik terhadap Muhammadiyah.
Saya menjelaskan tentang pandangan orang pedesaan terhadap Muhammadiyah,
dapat beragam atau bervariasi sesuai dengan pengalaman yang mereka dapat baik
dari para kyai maupun orang terdahulunya yang membuat kita bisa berpengaruh dan
biasanya sesuai dengan persepsi organisasi yang mereka ketahui.Di desa saya
Muhammadiyah dipandang sebagai organisasi yang sudah memberikan kontribusi
banyak kepada desa sehingga banyak orang yang percaya akan kebaikan dari
organisasi Muhammadiyah ini.
Contoh yang saya lihat dari desa : (1) Muhammadiyah banyak membangun
beberapa sekolah dari TK, SD ,SMP, SMK hal ini termasuk ke dalam pendidikan,
Muhammadiyah sangat mengutamakan kepentingan sekolah untuk kemajuan agar terus
meningkat tiap tahunnya. (2) Muhammadiyah membangun sebuah Rumah sakit yaitu Rumah
Sakit Umum Muhammadiyah Siti Aminah. Muhammadiyah terkenal dengan melambungnya
kemajuan dalam hal kesehatan karena dalam kurun waktu yang tidak lama sudah
membangun rumah sakit yang bagus dan pelayanannya bagus Sehingga pemikiran
orang orang tentang adanya rumah sakit ini berkat Muhammadiyah.
Dari hal diatas saya sudah mengatakan bahwa setiap orang memiliki keyakinan
yang berbeda,pasti ada saja orang yang tidak suka mengenai Muhammadiyah dan
selalu berfikir negatif.bisa saja menganggap Muhammadiyah ini terlalu mengikuti
nahdatul ulama dalam pengamalan agama yang biasanya memiliki kebijakan yang
berbeda sehingga muncul konflik antara orang Nahdatul Ulama dengan
Muhammadiyah.
Berkembangnya Muhammadiyah pada zaman sekarang pada bidang Pendidikan dan
Kesehatan menjadi pandangan bagi masyarakat desa bahwa muhmamadiyah mampu
bersaig sesuai zaman dengan teknologi yang semakin canggih ini dapat memudahkan
masyrarakat disegala aspek. Contohnya Ketika mau berobat Kembali (kontrol) ke rumah sakit
Muhammadiyah bisa mendaftar secara online sehingga tidak perlu mengantri lama.
Dari banyaknya organisasi Muhammadiyah yang saya ketahui seperti diatas,
semua bertujuan baik untuk mengabdi ke masyarakat. Tetapi juga tidak
mengesampingkan ilmu agama yang lainnya. Dalam desa saya Ketika sedang
melakukan kewajiban-nya kepada allah ada yang menggunakan qunut dan ada yang
tidak menggunakan qunut. Tetapi sama sama bertujuan kepada allah. Bukan hanya
pada sholat, waktu bulan puasa Muhammadiyah selalu mendahului dari pada
nahdatul ulama (NU), Pada waktu sholat tarawih juga rokaatnya lebih sedikit
yaitu 11 rokaat sedangkan di nahdatul ulama (NU) ada 23 rokaat, sehingga
selisihnya yang sangat jauh. Idul fitrinya juga biasanya mendahului. Tetapi
bukan setiap tahun mereka mendahului,tergantung hilal yang bisa menentukan. Hal
ini tidak menjadi masalah, antara keyakinan yang dianutnya.
Dalam desa saya, orang Muhammadiyah identik memakai cadar dan memakai
kerudung besar untuk perempuan, menurut pendapatnya untuk menutup aurat yang
dipandang oleh orang yang tidak mukhrim dari atas sampai bawah. Sehingga mereka sangat menjaganya
dengan baik. Dalam hal ini orang penganut nahdatul ulama (NU) bukan
berarti tidak menutup auratnya, hanya
saja memiliki cara yang berbeda, Sama-sama menutup auratnya..Sedangkan orang
laki-laki memakai celana 3/4 dan memakai
kopyah berwarna putih dan memakai baju koko lengan Panjang dan 3/4 untuk
panjangnya.Biasanya para tokoh Muhammadiyah yang sudah memasuki usia yang tua
sangat fanatik terhadap Muhammadiyah,sehingga jika ada orang nahdatul ulama
(NU) ia merasa saingan dan merasa paling benar gerakannya. Padahal sama-sama
beragama islam cuma beda keyakinannya saja. Orang yang lebih tua dalam berjabat
tangan kepada anak remaja yang beda lawan jenis ia tidak mau menyentuh
tangannya, mungkin karena bukan mukhrim. Tetapi remaja merasa bahwa ingin
menghargai orang yang lebih tua, Dan pandangannya juga selalu mengalihkan.
Tetapi tidak semua orang penganut Muhammadiyah seperti itu, Hanya beberapa
saja.
Penulis : Vivi Dwi Haliza (mahasiswa Prodi Manajemen Universtas Muhammadiyah Purwokerto)